Home / Politik

Minggu, 5 Juni 2022 - 17:21 WIB

Anies-Puan Nonton Balap Formula E, Sinyal Awal Terbentuknya Poros Ancol

Kedekatan Puan Maharani dan Anies Baswedan saat menonton Formula E memunculkan spekulasi duet keduanya pada Pilpres 2024.

Kedekatan Puan Maharani dan Anies Baswedan saat menonton Formula E memunculkan spekulasi duet keduanya pada Pilpres 2024.

JAKARTA – Gelaran Formula E di Jakarta International E-prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta, Sabtu (04/06/2022) kemarin, menjadi peristiwa politik.

Pasalnya kehadiran elite politik turut menyedot perhatian, khususnya ketika Gubernur Anies Baswedan dan Ketua DPR Puan Maharani bertemu akrab, menonton balap dari tribun VVIP.

Posisi duduk keduanya yang diapit Presiden Jokowi dimaknai ramai tidak terkecuali para netizen.

Apalagi, terlihat Anies yang mulanya duduk di sebelah Jokowi menyerahkan kursinya untuk Puan yang hadir belakangan di tribun VVIP hingga keduanya terlibat percakapan kecil.

“Saya kira bukan kebetulan Mbak Puan berada di tengah, diapit Pak Jokowi dan Pak Anies. Apalagi selentingan kabar Anies yang mempersilakan Mbak Puan duduk di tengah-tengah mereka,” ujar pengamat politik, Fadhli Harahap, di Jakarta, Minggu (05/06/2022).

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) itu menilai, tidak berlebihan jika warganet membincangkan keduanya yang akrab, bahkan Puan mengajak Anies selfie. Pasalnya, terbuka kemungkinan adanya duet Anies-Puan pada Pilpres 2024.

Baca Juga:  Ini Dia Alasan PDI Perjuangan Dukung Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup

Kehadiran Presiden Jokowi pada momen tersebut, kata dia, menambah seru analisa publik. Karena posisi PDI Perjuangan menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung capres tanpa koalisi, sedangkan posisi Anies yang berpotensi menjadi capres, namun butuh kendaraan parpol.

“Pak Jokowi yang meskipun presiden, tetapi bukan ketua umum partai politik, sehingga tetap berkepentingan dengan Mbak Puan dan PDI Perjuangan di Pilpres 2024. Begitu juga Mas Anies, meski elektabilitas lumayan tinggi tetapi tidak ada kepastian partai pengusung, sehingga opsi mendekat ke Mbak Puan dan PDI Perjuangan adalah pilihan logis,” kata dia.

Poros Ancol

Sementara itu, Pengamat politik Hendri Satrio juga menganggap wajar jika ajang Formula E menjadi peristiwa politik. Hal ini dipicu karena banyaknya elite parpol yang hadir.

Baca Juga:  Elektabilitas Prabowo Masih Terkuat di Survei

Kehadiran Presiden Jokowi, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani, Bambang Soesatyo dan Ahmad Sahroni dapat dimaknai bersatunya Poros Ancol menandingi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Jadi kalau kita kemudian menyebut itu pertemuan politik, saya menyebutnya Poros Ancol. Poros ini terjadi karena ada beberapa ketum parpol di sana,” ujar Hensat sapaan akrabnya.

Hensat meyakini gelagat Poros Ancol bisa terbentuk karena kendati PDI Perjuangan dapat mengusung capres sendiri, namun tetap membutuhkan parpol lain. Begitu pula jika PDI Perjuangan berniat mengusung Anies-Puan.

“Kalau misalkan Anies-Puan terjadi, ini kan bisa saja dari PDI Perjuangan sendiri atau koalisi parpol lainnya misalnya Nasdem, Demokrat, PKS, mungkin saja,” ungkapnya.

Share :

Baca Juga

Politik

Gelar Reses I TA 2022 di RW 05, Bang Jack Beberkan Realisasi Aspirasi Warga

Politik

Rakorda Perdana Gelora Kota Bekasi, Koordinasi dan Konsolidasi Pemenangan Partai

Politik

AS Dinilai Coreng Angkatan Muda Ka’bah, Cemong Langsung Ambil Sikap

Politik

Elektabilitas Anies Merangsek ke Tiga Teratas Hasil Survei Capres 2024 Voxpopuli

Politik

Bawaslu: Pasang Atribut Parpol saat Bukan Kampanye Bisa Ditindak Sesuai Perda

Politik

Jawa Barat Masih Jadi Lumbung Suara Terbesar Pemilu

Politik

Optimis Raih Kemenangan di Pemilu 2024, Gus Shol Bakar Semangat Pengurus PAC

Politik

Pengguna Jasa Buzzer Terbanyak Bukanlah Pemerintah tapi PKS