Home / Opini

Rabu, 26 Oktober 2022 - 15:16 WIB

Rishi Sunak dan Anies Baswedan: Warna Kulit vs Ideologi

Sebagai India, Sunak saat ini menjadi simbol kebhinekaan. The New York Times, 24/10/22 membuat berita dengan judul

Sebagai India, Sunak saat ini menjadi simbol kebhinekaan. The New York Times, 24/10/22 membuat berita dengan judul "Sunak’s Ascent Is a Breakthrough for Diversity, With Privilege Attached".

(Dr. Syahganda Nainggolan, Sabang Merauke Circle)

Rishi Sunak, 42 tahun, keturunan India, istrinya India, telah dilantik menjadi orang nomer satu di Inggris kemarin. Satu milyar empat ratus juta penduduk India ikut merayakan pelantikan itu, penuh bangga.

Berbagai media internasional dan lokal (India), pada 24/10, mengaitkan Hari Raya Hindu, Diwali, hari kemenangan kebaikan atas keburukan, memberikan dua berkah besar, yakni India menang Cricket atas Pakistan dan dilantiknya Sunak sebagai Perdana Menteri.

Kejadian ini membawa kenangan manusia pada seorang bernama Mahatma Gandhi. 129 tahun lalu, Gandhi yang baru menyelesaikan kuliahnya di bidang hukum di Inggris, menggigil kedinginan di stasiun kereta api Pietermaritzburg, Afsel.

Gandhi diturunkan paksa di stasiun itu oleh petugas kereta karena dia naik kereta kelas bisnis. Tujuannya masih jauh ke Pretoria. Kelas bisnis hanya untuk kulit putih, namun tidak dicantumkan di tiket.

Baca Juga:  Saatnya Rakyat Lawan Rezim Dzolim, Wujudkan Kedaulatan yang Sesungguhnya.

Awalnya Gandhi menolak turun. Tapi apa daya. Bahkan, Gandhi ketakutan untuk mengambil selimutnya di tas. Akhirnya dia merintih dalam kedinginan sepanjang malam.

Namun, dari sinilah Gandhi mulai bangkit menjadi pemimpin Bangsa India. “I was born ini India, but was made in South Africa“, kata Gandhi sebagai mana dimuat The Hindu, 2019, dalam artikel “A visit to Pietermaritzburg station, where Gandhi was pushed off the train in South Africa“.

Artikel ini juga memuat hari itu adalah hari kebangkitan “Satyagraha“. Gandhi marah dengan diskriminasi rasial yang menimpanya. (Sebagai catatan ajaran Satya Graha atau menolak kerjasama dengan musuh telah mengilhami perjuangan Bung Karno).

Baca Juga:  PDI Perjuangan Tak Perlu Reaktif, Kopi Darat Anies-Gibran Bukanlah Politis

Gandhi (dan Nehru) berhasil memerdekakan India 74 tahun lalu dari Inggris. Inggris telah menjajah India selama 89 tahun, setelah mereka tercatat menduduki Benggali tahun 1757 (190 tahun sebelum merdeka).

Setelah kemerdekaan, orang-orang India menjadikan Inggris sebagai tempat utama migrasi, baik untuk mengais rejeki maupun menggapai pendidikan tinggi.

Share :

Baca Juga

Opini

Wartawan Bebas Memilih Organisasi Pers

Opini

Ingin Tetap Berjubah Irjenpol, Ferdy Sambo Pakai Nalar Apa?

Opini

Awas Jebakan Gerbong Kosong, AKD DPRD Kota Bekasi Harus Proposional

Opini

Saatnya Rakyat Lawan Rezim Dzolim, Wujudkan Kedaulatan yang Sesungguhnya.

Opini

Astrid Laena: Ade Puspitasari Sah Sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi 2020-2025

Opini

Lima Tahun Ruang Kelas SDN Bojong Menteng VII Tak Juga Diperbaiki, Siapa Lalai?

Opini

Balada Cebong, Kampret dan Kadal Gurun di Bumi Nusantara

Opini

Nikmatnya Jadi Siswa “KETM” di Kota Bekasi, Pasti Masuk di SMA Negeri Favorit