Pasca Empat Parpol Deklarasikan Prabowo, Pengamat: Kok Jokowi Tega sama Ganjar dan PDI Perjuangan?

- Jurnalis

Senin, 14 Agustus 2023 - 08:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo kepada Ganjar Pranowo pasca bergabungnya PAN, Golkar, PKB dan Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Pengamat politik ini mempertanyakan sikap yang dianggap tega terhadap Ganjar dan PDI Perjuangan pasca deklarasi Prabowo Subianto sebagai bacapres di Pilpres 2024.

Baca Juga:  Ganjar Tanggapi Dukungan PAN dan Golkar ke Prabowo dengan Kenakan Kaus Bergambar Jokowi

Mulanya Ray menilai sulit menyatakan tidak ada tangan Jokowi dari bergabungnya empat partai politik tersebut untuk kontestasi Pilpres 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian Raya mempertanyakan mengapa Jokowi tega meninggalkan Ganjar dan PDI Perjuangan.

Ray mengaku dirinya melihat ada tiga hal terkait bergabungnya empat partai politik tersebut dari sisi PDI Perjuangan.

“Sikap PDI Perjuangan yang terlihat butuh tak butuh pada dukungan pihak lain terhadap pencapresan Ganjar. Mereka berkutat di kalangan mereka sendiri, sembari abai pada upaya menarik dukungan politik formal dari partai atau kekuatan lain. Tentu, termasuk di dalamnya, menarik asosiasi Jokowi dengan Ganjar. Yang akhirnya diisi oleh Prabowo dengan pak Jokowi,” kata Ray dalam keterangannya Senin (14/08/2023).

Kemudian dikatakan Ray, pernyataan-pernyataan yang jelas mengandung sikap negatif publik terhadap Ganjar, terus menerus diproduksi.

“Khususnya kata ‘petugas partai’. Kata ini berulang disampaikan dan jelas tidak strategis disebutkan jelang pilpres, seperti saat ini. Dalam bahasa lain, PDI Perjuangan mendegradasi sendiri simpati dan kesukaan masyarakat atas capres mereka,” terang Ray.

Efek kedua hal itu, lanjut Ray, juga berimbas pada pandangan orang pada Ganjar sebagai capres. Ganjar sebagai asosiasi Jokowi dan milik rakyat makin jauh.

Baca Juga:  Ini Dia Respons PDI Perjuangan Seusai Deklarasi Golkar dan PAN Dukung Prabowo

“Berganti dengan Ganjar milik PDI Perjuangan dan hanya PDI Perjuangan yang berhak mengaturnya. Jelas, menjadikan Ganjar sebagai milik partai akan menjauhkan pemilih darinya. Pemilih butuh wajah capres yang lebih independen dari kekuatan atau dominasi partai,” jelasnya.

Ray lantas mempertanyakan, apakah dengan situasi ini sikap PDI Perjuangan akan makin berjarak dan keras terhadap Jokowi?

“Besar kemungkinan hal itu akan jadi pilihan PDI Perjuangan. Alias, akan terjadi babak baru dalam hubungan PDI Perjuangan dengan pak Jokowi. Saya kira, dalam peta ini, bukan lagi Jokowi vs elit PDI Perjuangan tapi akan menjelma menjadi PDI Perjuangan sebagai partai. Bahkan tidak menutup kemungkinan juga akan melibatkan pemilih Ganjar yang kecewa pada sikap pak Jokowi,” kata Ray

Baca Juga:  Golkar dan PAN Resmi Dukung Prabowo, PPP: Peluang Sandi Jadi Cawapres Ganjar Makin Terbuka

Ray melanjutkan ia meyakini bahwa Jokowi telah memikirkan hal tersebut dalam-dalam.

“Bahwa beliau potensial akan kehilangan basis tradisionalnya. Bahkan basis emosionalnya. Dalam hal inilah akan menarik melihat hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan yang makin rapuh,” kata Ray.

“Hubungan tak harmonis ini akan ditambah dengan kekuatan yang selama ini berseberangan dengan pak Jokowi. Artinya, kekuasaan pak Jokowi dalam setahun ke depan akan mengalami sedikit guncangan,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

PPP Kota Bekasi Rangkul Generasi Milenial demi Dulang Suara di Pemilu 2024
Harapan Golkar Kota Bekasi Usai Dongkel Rahmat Effendi dari Kursi Wantim Partai
Amunisi Baru Golkar Kota Bekasi, Eks Kepala Bapenda Didaulat jadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai
KPK Panggil Anggota DPRD Jabar Fraksi Golkar terkait Dugaan TPPU
KPU Pastikan Rp76,6 Triliun Cukup untuk Gelar Pilpres Dua Putaran
Cak Imin Optimis “AMIN” Menang Pilpres 2024 Berkat Dukungan PMII
Gegara Hentikan Laporan Netralitas ASN, Bawaslu Kota Bekasi Bakal Diseret ke DKPP
Google Tolak Iklan Politik untuk Pilpres 2024 di Platformnya
Berita ini 82 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 30 September 2023 - 13:42 WIB

PPP Kota Bekasi Rangkul Generasi Milenial demi Dulang Suara di Pemilu 2024

Jumat, 29 September 2023 - 09:47 WIB

Amunisi Baru Golkar Kota Bekasi, Eks Kepala Bapenda Didaulat jadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai

Senin, 25 September 2023 - 18:40 WIB

KPK Panggil Anggota DPRD Jabar Fraksi Golkar terkait Dugaan TPPU

Senin, 25 September 2023 - 06:33 WIB

KPU Pastikan Rp76,6 Triliun Cukup untuk Gelar Pilpres Dua Putaran

Minggu, 24 September 2023 - 00:09 WIB

Cak Imin Optimis “AMIN” Menang Pilpres 2024 Berkat Dukungan PMII

Sabtu, 23 September 2023 - 13:44 WIB

Gegara Hentikan Laporan Netralitas ASN, Bawaslu Kota Bekasi Bakal Diseret ke DKPP

Kamis, 21 September 2023 - 13:53 WIB

Google Tolak Iklan Politik untuk Pilpres 2024 di Platformnya

Rabu, 20 September 2023 - 07:51 WIB

Warga Krisis Air Bersih, DPRD Kabupaten Bekasi Tak Nampak Batang Hidungnya

Berita Terbaru

Bekasi Raya

Pemkot Bekasi Dituding Ogah Menindak Oknum PNS Pelaku Pungli

Jumat, 29 Sep 2023 - 19:13 WIB