Kondisi Covid-19 tentu saja berpengaruh terhadap perekonomian Kota Bekasi. Imbasnya target APBD yang dimungkinkan tidak akan 100 persen tercapai.
Butuh langkah nyata yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi agar rencana pembangunan tidak terganggu.
Salah satu hal yang dapat dilakukan selain maksimalisasi capaian anggaran juga berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat.
“Saya harap ASN kita bisa bentuk jaringan komunikasi. Kemarin Kota Bekasi (saya) sudah koordinasi dengan Komisi V DPRRI dan hasilnya akan dibantu anggaran Rp38 miliar untuk pembangunan dua koridor. Saya belajar dari Bogor, kalau Bogor bisa kita juga harus bisa,” tambahnya.
Pihaknya berharap agar 2023 mendapat bantuan dari pusat hingga 90 Milyar lebih. Karena Kota Bekasi saat ini baru dapat membiayai satu koridor.
“Tahun depan bisa dapat 90 an Milyar, Kita sekarang hanya mampu biayai satu koridor. Coba pikirkan jika LRT berjalan ,Parkir ,Angkutan umum. Dan
jangan merasa kota kita sudah fine saja,” ujarnya.
Mas Tri juga meminta agar kegiatan rutinitas dapat dilakukan oleh sekretaris dan bidang, sementara untuk kepala SKPD dapat fokus mencari jaringan, kesempatan untuk berkoordinasi dengan Provinsi, Pusat dan pihak ketiga agar pembangunan Kota maksimal.
“Cari kesempatan, seperti kemarin Pak Ridwan Kamil, sudah bangun pasar utara tahap satu, tahap dua harusnya disiapin, dikejar harusnya Agustus sudah kelar prosesnya. Harus ada nilai tambah. Apalagi sekarang pasar selalu diserahkan kepada pihak ke tiga, sehingga bisa membebani pedagang. Kalau pembangunan bisa dilakukan oleh pemerintah, maka itu lebih baik karena para pedagang akan lebih diuntungkan,” terang Mas Tri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT