Revitalisasi Sumpah Pemuda 1928 untuk Bela Negara

- Jurnalis

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 10:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumpah  Pemuda adalah nafas kebangsaan yang kemudian menjadi landasan politik, sosiologis dan psikologis bangsa, khususnya kaum muda generasi 1928 untuk meraih cita-cita kemerdekaan.

Dari perspektif politik Sumpah Pemuda yang digagas dan dikumandangkan oleh kaum muda, hal tersebut lantas menjadi stimulan untuk melawan dominasi kekuasaan kolonial yang mencengkram dan sekuat tenaga digugat lalu dieliminasi.

Ditilik dari aspek sosiologis, Sumpah Pemuda melahirkan kekuatan moral, kesadaran pentingnya akan pendidikan, dan munculnya rasa cinta tanah air dari seluruh kalangan masyarakat serta tumbuhnya soliditas sosial.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan pada sisi psikologis adalah menguatnya perasaan senasib yang semakin merekatkan perasaan sehingga terbangunnya komitmen sebagai warga bangsa.

Rentang sejarah panjang semangat “radikal” kaum muda (baca kaum terpelajar/mahasiswa) melalui pemikiran dan aksi heroik menjadi momentum bersejarah yang layak untuk diapresiasi dan harus direvitalisasi di era kekinian.

Tanah air, bangsa dan bahasa adalah komponen pembentuk negara yang dikulminasikan menjadi proklamasi kemerdekaan RI.

Sumpah Pemuda adalah salah satu fase sejarah yang menjadi tonggak kesadaran untuk bernegara.

Kaum muda selalu menjadi penentu sejarah sehingga tak salah kalau Soekarno pernah mengatakan “…..…Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.

Namun jauh sebelum itu, gejolak kaum muda era tahun 1928 telah bergelora mampu menghentak jantung kolonialisme yang masih bercokol di tanah air kala itu.

Senarai pemuda yang tentu tak terhitung jumlahnya menjadi bagian penting dari sejarah kebangsaan kita.

Mereka adalah farmandeh di semua level yang berperan penting sebagai penggugah semangat untuk melahirkan negara merdeka.

Noblesse oblige kaum muda tahun 1928

Dalam sejarah peradaban manusia, selalu muncul dua lapisan, yakni; elite dan massa. Di era 1928, kepemimpinan kaum muda sangat signifikan dalam memelopori perjuangan kebangsaan.

Sebagai kamu muda yang berada di lapisan elit, mereka mampu menjadi penggerak bangsa memotivasi pergerakan nasional.

Salah satu ciri kepeloporan pemuda di era itu adalah tanpa pamrih dan melampaui keutamaannya (beyond the call of duty). Tanpa sifat itu, mungkin tidak akan pernah ada Sumpah Pemuda.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Keyakinan dan Teosentris: Harmoni Pemikiran Ilmiah dan Spiritualitas dalam Tradisi Islam
Demoralisasi Oknum Penegak Hukum Dalam Memutus Perkara
Pecah Kongsi Kepala Daerah Gegara Mutasi dan Rotasi
Refleksi 17 tahun Bawaslu: Pengawasan yang Efektif dan Peningkatan Partisipasi Pemilih
RUU KUHAP dan Nilai-nilai Profesionalisme Advokat
RUU TNI dan Penghormatan Terhadap Demokrasi
Era Post-Truth: Mengungkap Fenomena Narasi Viral di Tengah Banjir Kota Bekasi
Mekanisme ‘Citizen Law Suit’ Terhadap Dugaan Pengoplosan BBM Pertamax

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 20:35 WIB

Keyakinan dan Teosentris: Harmoni Pemikiran Ilmiah dan Spiritualitas dalam Tradisi Islam

Senin, 14 April 2025 - 10:20 WIB

Demoralisasi Oknum Penegak Hukum Dalam Memutus Perkara

Minggu, 13 April 2025 - 17:01 WIB

Pecah Kongsi Kepala Daerah Gegara Mutasi dan Rotasi

Kamis, 10 April 2025 - 11:26 WIB

Refleksi 17 tahun Bawaslu: Pengawasan yang Efektif dan Peningkatan Partisipasi Pemilih

Sabtu, 22 Maret 2025 - 23:19 WIB

RUU KUHAP dan Nilai-nilai Profesionalisme Advokat

Berita Terbaru

error: Content is protected !!