Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan rekayasa modifikasi cuaca untuk mengantisipasi terjadinya hujan kembali dari wilayah hulu Bogor.
Langkah ini diambil agar wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya tidak mengalami banjir kembali akibat kiriman air dari wilayah Bogor pada Senin (03/03/2025) malam.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan modifikasi cuaca sebagai langkah untuk meminimalisir potensi bencana dari wilayah Bogor yang berpotensi menyebabkan cuaca hujan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sumber bencana ditahan. Jadi kalau kita melihat dari semalam sampai hari ini tidak hujan, itu karena ada operasi modifikasi cuaca,” ujarnya kepada wartawan di Gudang Logistik BNPB Kota Bekasi, Rabu (05/03/2025).
Menurut Suharyanto, modifikasi cuaca tersebut telah berhasil sehingga beberapa wilayah tidak mengalami potensi hujan lokal.
“Sekarang ini kita punya teknologi yang bisa mengurangi atau mengalihkan hujan deras yang diprediksi. Itu buktinya,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa operasi modifikasi cuaca ini akan dilakukan hingga tanggal 8 Maret 2025.
“Mudah-mudahan bagi bapak ibu yang rumahnya di Bekasi yang terkena dampak ini bisa kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan pembersihan,” katanya.
Modifikasi cuaca yang dilakukan BNPB merupakan upaya untuk mengurangi risiko banjir di wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya, serta memberikan perlindungan bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir.
BNPB terus memantau kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Dengan adanya teknologi modifikasi cuaca, diharapkan potensi hujan deras yang dapat menyebabkan banjir dapat diminimalkan.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini mengenai kondisi cuaca dan tinggi muka air.