Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmadjid (CAM) melaporkan bahwa hingga saat ini belum menerima pasien rawat inap maupun rawat jalan untuk rehabilitasi bagi para pasien kecanduan judi online (Judol).
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kusnanto, di tengah meningkatnya jumlah pasien kecanduan judi online di berbagai rumah sakit lain.
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mencatat ada 172 pasien rawat inap maupun rawat jalan untuk rehabilitasi kecanduan judi online pada tahun ini. Angka tersebut mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sampai hari ini saya belum dapat laporan pasien gangguan jiwa yang diakibatkan dari judi online,” ujar Kusnanto saat dikonfirmasi oleh RakyatBekasi.com melalui pesan singkat, Minggu (17/11/2024).
Kusnanto menjelaskan bahwa meski RSUD Chasbullah Abdulmadjid berstatus sebagai rumah sakit milik Pemerintah Daerah, pihaknya siap menerima setiap pasien yang mengalami gangguan jiwa, termasuk mereka yang kecanduan judi online. Namun, hingga saat ini belum ada pasien tersebut yang datang untuk mendapatkan perawatan.
Menariknya, mayoritas pasien kecanduan judi online yang dirawat di rumah sakit bukanlah pengangguran, melainkan pekerja yang menjadi tulang punggung keluarga. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Kristiana Siste.
Siste menjelaskan bahwa penanganan pasien kecanduan judi online harus komprehensif.
“Penanganan melibatkan obat-obatan untuk mengurangi keinginan bermain judi karena ada kerusakan otak. Selain itu, dilakukan juga psikoterapi seperti terapi kognitif perilaku untuk mengatasi pikiran yang salah dan tidak terkontrol untuk bermain judi,” ungkap Siste.
Penanganan kecanduan judi online memerlukan pendekatan yang holistik dan integratif, yang mencakup aspek medis, psikologis, dan sosial.
Dalam hal ini, penting bagi rumah sakit untuk menyediakan layanan rehabilitasi yang memadai serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kecanduan judi online.
Ke depan, diharapkan RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid dan rumah sakit lainnya dapat lebih proaktif dalam menangani kasus kecanduan judi online, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan masyarakat.
Langkah ini juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan para pasien.