KOTA BEKASI – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi Aceng Solahudin menyatakan bahwa terjadinya kebakaran pada lapak-lapak rongsokan maupun lahan kosong merupakan fenomena baru di Kota Bekasi.
kendati baru, Aceng menilai dua fenomena tersebutlah yang tersulit untuk dipadamkan oleh anak buahnya.
“Saya minta bantuan kepada teman-teman untuk mengimbau, Sekarang kan marak lapak-lapak yang terbakar seperti lapak-lapak rongsok, ini kan menjadi fenomena baru di kita (Kota Bekasi),” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi Aceng Solahudin kepada rakyatbekasi.com, Minggu (31/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aceng menyatakan bahwa para petugas benar-benar sangat dipaksa untuk bekerja secara ekstra guna melakukan proses pemadaman api di sejumlah insiden kebakaran lapak yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Pasukan Damkar Kota Bekasi (bekerja) sangat beratlah, di beberapa tempat untuk melakukan pemadaman. Contoh di I Gusti Ngurah Rai, kemudian Kampung Lebak hingga proses pemadaman berjalan 3 hari 2 malam lamanya. Karena puluhan ton mungkin tumpukan sampah yang dibiarkan dengan waktu yang lama,” bebernya.
Selain itu, fenomena selanjutnya adalah sejumlah bangunan liar (bangli) yang berdiri di lahan kosong sangat rawan terjadinya insiden kebakaran.
Oleh sebab itu, Aceng mengharapkan sinergi masyarakat untuk turut serta menjaga dengan antisipasi dini mengingat insiden kebakaran yang terjadi di setiap wilayah.
“Fenomena Bangli semua untuk mengingatkan, Karena kalau Damkar saja, berat tugas-tugas pemadaman. Selain tugas pencegahan, secara bersinergi. Mudahan-mudahan Damkar lebih baik, aktif dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tutupnya. (DAP)