KOTA BEKASI – Dinas Perhubungan Kota Bekasi tengah merancang untuk fasilitas penunjang dari pembangunan MRT Jakarta koridor Timur – Barat (East – West) meliputi Tomang, Jakarta Barat sampai Medan Satria yang nantinya akan dilakukan secara bertahap.
Adapun, beberapa kesiapan fasilitas penunjang tersebut meliputi pengaturan transportasi baik lalu lintas dan angkutan penunjang MRT.
“Untuk Dishub sendiri Tahun ini sedang melakukan kajian tentang bagaimana kondisi lalulintas di lokasi tersebut, utamanya bagi masyarakat yang akan menggunakan itu dari semua unsur yang bersangkutan, bagaimana angkutan umumnya, bagaimana pola lalu lintasnya yang sedang didesign,” ucap Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Johan Budi Gunawan saat dihubungi RakyatBekasi.com melalui keterangannya, Selasa (20/08/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara umum terkait progress MRT di lintasan Bekasi Kota sendiri, kata Johan, kurang lebih ada sekitar sepanjang 800 Meter dari perbatasan DKI Jakarta sampai dengan Medan Satria Bekasi.
“Jadi Pemerintah Kota itu sudah melakukan dua kali bersama dengan pusat publik hearing bagi lahan-lahan yang akan dibebaskan itu total ada 4 hektar lahan. 2,6 Hektar itu untuk fasilitas prasarana, dan 1,4 Hektar itu untuk lahan pengganti jalan,” jelasnya.
Secara lokasi, kata dia, baik titik penetapan lokasi pembangunan (Penlok) dari progres MRT Jakarta koridor Timur – Barat (East – West) meliputi Tomang, Jakarta Barat sampai Medan Satria akan terletak di Jalan Pejuang.
“Dengan saat ini, Kita ada alternatif lain untuk lebih memudahkan aksesibilitas, satu yang terhubung dengan Perumahan Harapan Indah. Satu di kawasan pertokoan yang samping kanan Grand Satria City kita lagi coba penjajakan,” sambungnya.
Menurutnya, dalam mengimplementasikan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut, Pemerintah Kota Bekasi sedari awal sudah turut membantu terkait apa saja yang menjadi kebutuhan dan keinginan yang dipinta oleh Pemerintah Pusat.
“Baik itu menyangkut perizinan. Kemudian masalah, kemudian konstruksi kita mensupport. Tapi yang paling penting adalah bagaimana nanti saat pengoperasian. Karena, Pengoperasian MRT sendiri bahwa Pemerintah Kota Bekasi harus memiliki BUMD yang bisa kerjasama MRT Jakarta,” tuturnya.
Atas dasar itu, kata dia, sudah menjadi kewajiban dari pihaknya untuk menyiapkan sarpras pendukung dari segi Transportasi penunjang lainnya, karena kawasan MRT nanti adalah kawasan yang bersifat Transit Oriented Development (TOD).
“Kita lagi usahakan untuk fasilitas penunjang transportasi pendukungnya. Bukan itu saja, tapi pengelolaan MRT, karena kesannya kawasannya TOD (Transit Oriented Development), kawasan TOD tidak boleh dikelola swasta harus ada unsur Pemerintah,” paparnya.