Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi bersama DLH Provinsi DKI Jakarta telah membersihkan lebih dari 2.500 kubik sampah kayu yang menumpuk di sepanjang aliran Kali Bekasi pascabanjir.
Sampah-sampah kayu tersebut tersebar di berbagai titik, seperti Bendung Koja, Kemang Golf, bawah Jembatan Kemang Pratama, dan bawah Jembatan Rawa Panjang.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan kelancaran aliran sungai dan mencegah risiko banjir di masa mendatang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala DLH Kota Bekasi, Yudianto, menjelaskan bahwa proses pembersihan telah dimulai sejak Sabtu (08/03/2025) dan akan berlangsung hingga esok, Selasa (18/03/2025).
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan alat berat dan armada pengangkut sampah, serta didukung oleh pasukan katak yang bertugas di area sulit dijangkau.
“Sebagian besar sampah kayu telah terurai dan diangkut menggunakan alat berat serta armada pengangkut. Sisanya akan diselesaikan oleh pasukan katak hingga tenggat waktu 18 Maret 2025,” ujar Yudianto seusai apel pagi, Senin (17/03/2025).
Yudianto menegaskan bahwa pembersihan sampah ini merupakan upaya penting untuk memastikan aliran Kali Bekasi kembali normal.
Sampah kayu yang menumpuk dapat menyebabkan penyumbatan aliran air, yang berpotensi memicu banjir di masa depan.
“Kami berkomitmen untuk membersihkan sisa-sisa sampah kayu hingga tuntas. Ini adalah langkah penting untuk melindungi lingkungan serta memastikan keselamatan masyarakat di sekitar aliran sungai,” tegasnya.
Menurut data DLH Kota Bekasi, lebih dari 2.500 kubik sampah kayu telah berhasil diangkut dalam kurun waktu delapan hari, dari 8 hingga 16 Maret 2025. Upaya ini melibatkan kolaborasi erat antara DLH Kota Bekasi dan DLH Provinsi DKI Jakarta.
Proses pembersihan tidak hanya melibatkan alat berat dan armada pengangkut, tetapi juga pasukan katak yang bertugas membersihkan sisa-sisa sampah di titik-titik yang sulit dijangkau. Peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga diapresiasi oleh Yudianto.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk masyarakat yang turut membantu proses pembersihan. Ini adalah upaya bersama untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” katanya.
Dengan langkah pembersihan ini, Pemerintah Kota Bekasi berharap Kali Bekasi dapat kembali berfungsi optimal sebagai saluran air utama.
Pembersihan ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang sering kali menjadi ancaman bagi wilayah-wilayah yang berada di sekitar sungai.
DLH Kota Bekasi juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, khususnya ke aliran sungai.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Upaya ini tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk keberlanjutan generasi mendatang,” tutup Yudianto.
Dengan langkah kolaboratif seperti ini, Kota Bekasi bertekad untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.