Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan pemerintah menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah dimulai sejak Senin (06/01/2025).
Pasalnya program tersebut tidak merata karena masih banyak sekolah madrasah dan pondok pesantren (ponpes) belum menerimanya.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyarankan program itu dibatalkan, ketimbang ada diskriminatif ke anak sekolah swasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau enggak berani menyesuaikan semuanya, batalkan. Kalau didiskriminasi ya dibatalkan saja, kalau misalkan alasannya enggak ada uang, ya batalkan saja,” ucap Anwar dikutip dari Inilah.com, Rabu (08/01/2025).
Buya Anwar, sapaan akrabnya menyayangkan program MBG yang bagus itu belum merata dilakukan khususnya di sekolah pendidikan Islam.
Padahal, dana yang dikeluarkan negara terbilang besar. Jika pemerintah tidak mampu, Anwar juga menyarankan, program MBG diberikan ke anak yang kurang mampu saja.
“Pertanyaannya ada dana enggak? Ada? Ya kalau begitu seluruh anak Indonesia dikasih. Tapi kalau enggak bisa mengasih semuanya, ya batalkan saja. Atau tetap dilaksanakan, cuma diberikan kepada anak yang tidak mampu, setuju itu, bagus,” tuturnya.
Di sisi lain, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan berharap pemenuhan gizi berskala nasional ini dapat mengalir ke semua sektor dengan tepat sasaran.
“Kita bersyukur, belum 100 hari atau tepat hari ke-79 Presiden Prabowo Subianto telah memulai tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program MBG. Pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui harus tepat sasaran,” kata Amirsyah, Selasa (07/01/2025).
Amirsyah menegaskan, program unggulan ini diharap bukan sekedar semboyan apalagi omon-omon.
Karena itu kerja nyata ini perlu diapresiasi agar sukses baik dalam bentuk perencanaan maupun pelaksanaan.
“Sebaliknya kita tidak mau gagal karena ini merupakan hajat hidup semua pihak. Karena itu semua pihak patut mengapresiasi dan mendukung agar program ini bisa berkelanjutan,” tutupnya.
Sumber Berita : inilah.com