(Dr. Syahganda Nainggolan, Sabang Merauke Circle)
Rishi Sunak, 42 tahun, keturunan India, istrinya India, telah dilantik menjadi orang nomer satu di Inggris kemarin. Satu milyar empat ratus juta penduduk India ikut merayakan pelantikan itu, penuh bangga.
Berbagai media internasional dan lokal (India), pada 24/10, mengaitkan Hari Raya Hindu, Diwali, hari kemenangan kebaikan atas keburukan, memberikan dua berkah besar, yakni India menang Cricket atas Pakistan dan dilantiknya Sunak sebagai Perdana Menteri.
Kejadian ini membawa kenangan manusia pada seorang bernama Mahatma Gandhi. 129 tahun lalu, Gandhi yang baru menyelesaikan kuliahnya di bidang hukum di Inggris, menggigil kedinginan di stasiun kereta api Pietermaritzburg, Afsel.
Gandhi diturunkan paksa di stasiun itu oleh petugas kereta karena dia naik kereta kelas bisnis. Tujuannya masih jauh ke Pretoria. Kelas bisnis hanya untuk kulit putih, namun tidak dicantumkan di tiket.
Awalnya Gandhi menolak turun. Tapi apa daya. Bahkan, Gandhi ketakutan untuk mengambil selimutnya di tas. Akhirnya dia merintih dalam kedinginan sepanjang malam.
Artikel ini juga memuat hari itu adalah hari kebangkitan “Satyagraha“. Gandhi marah dengan diskriminasi rasial yang menimpanya. (Sebagai catatan ajaran Satya Graha atau menolak kerjasama dengan musuh telah mengilhami perjuangan Bung Karno).
Gandhi (dan Nehru) berhasil memerdekakan India 74 tahun lalu dari Inggris. Inggris telah menjajah India selama 89 tahun, setelah mereka tercatat menduduki Benggali tahun 1757 (190 tahun sebelum merdeka).
Setelah kemerdekaan, orang-orang India menjadikan Inggris sebagai tempat utama migrasi, baik untuk mengais rejeki maupun menggapai pendidikan tinggi.
Halaman : 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya