BEKASI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat sebanyak 52.889 siswa telah mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Program ini bertujuan untuk menjaga kesehatan pelajar dan mendeteksi dini potensi penyakit.
Data ini tercatat hingga 21 Agustus 2025, sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Target dan Partisipasi Program Cek Kesehatan
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bekasi, Eni Herawati Tanjung, menjelaskan bahwa program CKG ini masih terus berjalan.
Targetnya sangat ambisius, yaitu menyasar 486.330 siswa dari tingkat SD hingga SMA sederajat di seluruh Kota Bekasi.
”Program CKG adalah upaya preventif pemerintah untuk mendeteksi dini potensi penyakit pada anak usia sekolah. Sekaligus, kami mengedukasi pentingnya menjaga pola hidup sehat sejak dini,” ujar Eni.
Ia menambahkan, pelaksanaan CKG dilakukan secara bertahap di setiap sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Hal ini memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk diperiksa kesehatannya secara menyeluruh.
Manfaatkan Layanan Kesehatan Gratis dari Pemerintah
Plt. Kepala Dinkes Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, mengimbau para orang tua dan wali murid untuk aktif memanfaatkan program ini.
Menurutnya, program CKG merupakan inisiatif nasional yang sudah bergulir di Kota Bekasi sejak awal Agustus 2025.
”Ini adalah program nasional. Semua sekolah di Indonesia melakukannya. Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan program dari pemerintah ini, dari Bapak Presiden, untuk melakukan cek kesehatan gratis,” tutur Satia pada 22 Agustus 2025.
Ia juga menyebutkan, pemeriksaan bisa dilakukan di sekolah secara kolektif atau siswa dapat langsung mendatangi Puskesmas terdekat.
Satia menekankan pentingnya orang tua mengunduh aplikasi “Satu Sehat” untuk memantau rekam medis anak.
”Jika ada gejala yang dianggap serius, akan ditindaklanjuti di Puskesmas. Apabila Puskesmas tidak bisa menangani, pasien akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit,” jelasnya.
Perhatian Khusus pada Pola Makan dan Kebugaran Anak
Selain pemeriksaan fisik, program ini juga menyoroti masalah kesehatan yang kini banyak dialami anak-anak, yaitu kebugaran dan pola makan.
Satia Sriwijayanti mengkhawatirkan anak-anak saat ini cenderung kurang bergerak karena terlalu banyak menggunakan media sosial.
”Anak-anak sekarang terlihat sehat, tapi kita harus melihat dari pola makannya dan kemampuan dia bergerak. Ada tes kebugaran yang kita lakukan untuk melihat sejauh mana anak-anak bugar,” paparnya.
Dalam pelaksanaannya, setiap siswa yang mengikuti program CKG juga diberikan asupan gizi tambahan, seperti roti dan susu, berkat dukungan dari pihak swasta.
Namun, ia menekankan bahwa dukungan terpenting tetap berasal dari kesadaran orang tua untuk memberikan asupan bergizi bagi anak-anak mereka.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




























