JAKARTA – Usai gaduh proyek gorden rumah dinas anggota DPR senilai Rp48 miliar, kini mencuat lagi proyek pengadaan lift senilai Rp55 miliar.
Parlemen lebih sibuk urus proyek ketimbang bahas undang-undang.
Sekjen DPR Indra Iskandar menjelaskan, anggaran Rp55 miliar untuk penggantian lift di Gedung DPR Nusantara I, berasal dari APBN 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, proses pengadaan lift untuk gedung DPR sudah selesai dilakukan.
Indra berdalih, pada 2021 terdapat panel listrik pada lift yang berdebu dan menganggu fungsi lift. Saat ini, debu di panel listrik itu sudah dibersihkan.
“Semua lift sekarang sudah selesai. Kalau 2021 itu ada bagian panel listrik yang waktu itu masih dalam pemeliharaan. Jadi karena masih ada lift yang masih diperbaiki, itu ada debu waktu itu yang menutupi inverter-inverter di lift,” kata Indra di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/05/2022).
“Sudah dibersihkan, kita pakai konsultan UI untuk mengaudit lift itu semua apa saja masalah kelistrikannya. Cuma P1 yang belum selesai. Karena sertifikatnya belum keluar dari Disnaker,” lanjut Indra.
Indra menegaskan, anggaran untuk pengadaan lift gedung DPR, sudah dibelanjakan. dan, proyek itu juga sudah diaudit oleh Faktultas Teknik Universitas Indonesia (UI).
“Ya sudahlah (ada barangnya). Siapa yang bilang masih macet itu. Kemarin saya sudah jelasin. Lift itu inverternya tertutup debu. Saat debu itu menebal, sensor listriknya itu tidak bekerja. Nah, itu sudah dibersihkan bahkan sudah diaudit Fakultas Teknis Universitas Indonesia,” kata dia.
Lebih lanjut, Indra menjelaskan, PT Angkasa Pura Solusi sebagai pemenang tender pengadaan lift karena dinilai berpengalaman menyediakan alat rumah tangga gedung dalam jumlah besar.
“Oh, iya memang biasa, kontraktor Angkasa Pura Solusi. Mereka menyediakan untuk tangga berjalan, eskalator. Memang dia semua di airport-airport memang dia yang mengerjakan, kok, Angkasa Pura Solusi,” tutup Indra. [ikh]