Kasus HIV-AIDS di Indonesia kembali meningkat. Data Kementerian Kesehatan RI menyebut penularan kasus didominasi oleh remaja dan dewasa muda.
Dari data tersebut terungkap sekitar 71 persen dari temuan kasus baru HIV-AIDS masih didominasi kelompok pria. Sementara wanita 29 persen kasus.
Sepanjang Januari hingga September 2024, tercatat sebanyak 35.415 kasus HIV dan 12.481 kasus AIDS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Catatan periode tersebut nyaris melampaui laporan kasus HIV-AIDS tahun lalu yang berada di angka lebih dari 50.000 kasus.
“Kalau kita lihat dari jumlah kasus yang dilaporkan, 19 persen terjadi pada rentang usia 20-24 tahun, yang mana ini adalah dewasa muda, dan 60 persennya usia dewasa 25 hingga 49 tahun,” papar dr Endang Lukitosari, MPH Tim Kerja HIV PIMS Kemenkes RI dalam diskusi daring, seperti dikutip Minggu (1/12/2024).
Lebih lanjut, Endang juga menekankan bahwa HIV juga terjadi pada usia remaja di bawah 20 tahun.
“Kita cukup amazed juga 6 persen pada usia remaja,” ujar dia.
Hasilnya, nyaris sebagian besar atau 90 persen kasus HIV terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda atau usia produktif.
Catatan populasi kunci terbanyak terkait kasus HIV-AIDS masih dilaporkan kelompok lelaki seks lelaki (LSL).
“Ini kalau digabung, hampir sebagian besar 90 persen kurang lebih pada usia-usia remaja dan dewasa muda dan usia produktif. Kelompok populasi kunci, kita melihat paling besar memang pada kelompok LSL, 31 persen, dilanjutkan dengan pasangan ODHIV (Orang dengan HIV) dan pelanggan pekerja seks (PS),” tutup Endang.
Hari AIDS Sedunia dan Sejarahnya
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV-AIDS, mengenang orang-orang yang telah meninggal karena penyakit ini, dan mendukung mereka yang hidup dengan HIV.
Acara ini pertama kali diadakan pada tahun 1988 sebagai inisiatif dari organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) dan terus berkembang menjadi kampanye global untuk mengatasi pandemi HIV-AIDS.
Sejarahnya, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) pertama kali diidentifikasi pada awal tahun 1980-an. Pada 1 Desember 1981, lima kasus pneumonia langka yang tidak biasa terjadi di Los Angeles, AS dilaporkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Ini menjadi awal munculnya penyakit yang kemudian dikenal sebagai AIDS.
Pada tahun 1983, peneliti Prancis Luc Montagnier mengidentifikasi virus yang disebabkan oleh AIDS dan menamainya sebagai Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dua tahun kemudian, peneliti AS Robert Gallo juga mengidentifikasi virus yang sama.
Baru pada tahun 1988, WHO mendeklarasikan tanggal 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia untuk memberikan perhatian global pada masalah ini dan membangkitkan kesadaran tentang HIV-AIDS.
Sejak itu, setiap tahunnya, organisasi kesehatan, pemerintah, lembaga nirlaba, dan individu di seluruh dunia menggelar berbagai kegiatan dan kampanye untuk meningkatkan pemahaman tentang HIV-AIDS, mempromosikan pencegahan, dan memberikan dukungan kepada mereka yang hidup dengan kondisi tersebut.
Hingga saat ini, HIV-AIDS tetap menjadi tantangan kesehatan global, dan Hari AIDS Sedunia terus menjadi momen penting untuk mengingatkan dunia akan dampaknya dan untuk terus berjuang melawan pandemi ini.