BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengumumkan proyek infrastruktur strategis untuk mengatasi masalah kemacetan kronis di dua titik vital kota. Dua flyover (jembatan layang) baru akan dibangun di kawasan Bulak Kapal dan Bulan-Bulan dengan skema pendanaan gabungan yang mencapai ratusan miliar rupiah.
Kepastian ini disampaikan oleh Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah meninjau lokasi proyek usai acara peletakan batu pertama Wisata Air Kalimalang, Kamis (21/08/2025).
Proyek ini menjadi jawaban atas keluhan masyarakat mengenai kepadatan lalu lintas yang parah di kedua persimpangan tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Flyover Bulak Kapal: Konstruksi Dimulai 2025, Target Rampung 2026
Proyek pertama yang akan dieksekusi adalah Flyover Bulak Kapal. Pembangunan tahap awal akan dimulai pada akhir tahun 2025 dengan dukungan anggaran dari Pemkot Bekasi.
”Kami sudah meninjau lokasi dan menghitung kebutuhannya. Insya Allah, untuk Flyover Bulak Kapal, Pemkot Bekasi menyiapkan Rp 100 Miliar yang berasal dari APBD Perubahan (ABT) 2025 sebesar Rp 50 Miliar dan APBD Murni 2026 sebesar Rp 50 Miliar,” jelas Wali Kota Tri Adhianto.
Tri Adhianto merinci bahwa dana tersebut akan difokuskan untuk proses pembebasan lahan yang ditargetkan selesai pada awal tahun 2026. Selanjutnya, proses konstruksi fisik akan diambil alih oleh Pemprov Jawa Barat.
”Proses pembebasan lahan akan selesai di awal 2026, dan alhamdulillah pembangunan fisiknya akan didanai dan dikerjakan oleh Pemprov Jawa Barat pada tahun 2026. Target kami, Flyover Bulak Kapal sudah bisa beroperasi pada November 2026,” tambahnya.
Flyover Bulan-Bulan: Proyek Strategis Senilai Rp 256 Miliar Tuntas 2028
Menyusul Bulak Kapal, proyek prestisius kedua adalah pembangunan Flyover Bulan-Bulan. Untuk proyek ini, Pemprov Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran konstruksi yang jauh lebih besar.
”Pak Gubernur telah menyetujui usulan kami. Anggaran sebesar Rp 256 Miliar sudah dialokasikan oleh Pemprov untuk pembangunan fisik Flyover Bulan-Bulan,” ungkap Tri.
Berbeda dengan Bulak Kapal, jadwal pembangunan Flyover Bulan-Bulan akan dimulai setelahnya. Pemkot Bekasi akan bertanggung jawab atas pembebasan lahan pada tahun 2027, sementara konstruksi oleh Pemprov Jabar akan dilaksanakan pada tahun 2028.
”Desainnya sudah disiapkan oleh Provinsi. Jadi, tahun 2027 kami fokus pada pembebasan lahan, dan pada tahun 2028 Flyover Bulan-Bulan insya Allah bisa terwujud,” tuturnya.
Sinergi Pemerintah dan Konsep Kawasan “Kalimujur”
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmen Pemprov untuk membantu mengatasi masalah fundamental di kota-kota penyangga seperti Bekasi. Menurutnya, kemacetan lalu lintas adalah isu prioritas yang harus segera diselesaikan.
”Kebutuhan dasar masyarakat Bekasi adalah infrastruktur yang memadai untuk mengatasi kemacetan yang sudah parah. Oleh karena itu, dua jembatan layang ini akan segera kita bangun pada tahun 2026 dan 2028,” ujar Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Gubernur memberikan sebuah gagasan nama untuk kawasan yang nantinya akan memiliki dua infrastruktur megah tersebut.
”Nantinya, kawasan ini akan memiliki dua jembatan layang yang berdekatan. Kita bisa sebut kawasan ini sebagai Kalimujur,” cetusnya, memberikan nama yang menyiratkan harapan akan kelancaran dan keberuntungan bagi para pengguna jalan.
Selain di dua lokasi ini, titik kemacetan mana lagi di Bekasi yang menurut Anda perlu solusi infrastruktur serupa? Sampaikan pendapat Anda di kolom komentar!
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.