Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad mengatakan bahwa pihaknya bakal berpegang teguh kepada aspek kebijakan Presiden Jokowi Widodo untuk meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bekasi melalui Perencanaan Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2025 mendatang.
Capaian kinerja makro Pemkot Bekasi dalam kegiatan pembangunan Kota Bekasi di tahun 2022-2023, kata dia, berimbas dengan meningkatnya IPM Kota Bekasi menjadi 83,06 poin.
“Ya tentu kita sejalan kebijakan bapak presiden untuk menuju Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) ini menjadi penting. Makanya di kita (Kota Bekasi) Alhamdulillah tidak ada kemiskinan ekstrim,” ucap Gani saat ditemui di Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Senin (15/01/2024) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun beberapa program kebijakan Presiden Jokowi Widodo fokus di 10 aspek prioritas pembangunan seperti sektor-sektor sebagai berikut:
- Kesehatan.
- Stunting.
- Layanan Publik.
- Kemiskinan Ekstrim.
- Inflasi.
- BUMD.
- Penyerapan Anggaran.
- Perizinan.
- Kegiatan Unggulan.
- Pengangguran.
Gani menyebutkan bahwa tidak dapat dipungkiri meski IPM Kota Bekasi mengalami peningkatan, namun nyatanya belum dapat berjalan untuk mengatasi sejumlah persoalan lainnya seperti angka kemiskinan yang berada di angka
4,10 persen.
“Memang kemiskinan masih ada, juga stuntingnya rendah. Sebagai bentuk komitmen kita untuk meningkatkan kualitas SDM kita di Kota Bekasi ini,” papar Gani.
Sebagai informasi, merujuk Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi melalui Statistik Daerah Tahun 2023, Angka IPM Kota Bekasi di Tahun 2022 berada diangka 82,46 persen.
Angka tersebut menempatkan Kota Bekasi sebagai Kota dengan IPM tertinggi nomor 2 di Jawa Barat dari 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat setelah Kota Bandung dan Kota Depok.
IPM Kota Bekasi juga diketahui mengalami peningkatan yang cukup masif, kata dia, ketimbang tahun 2018 lalu yang tercatat angka IPM nya sendiri baru mencapai 81,04 persen.
IPM yang merupakan akronim dari Indeks Pembangunan Manusia merupakan indikator yang telah disepakati mampu mengukur capaian pembangunan manusia yang tergambar pembangunan manusia yang meliputi dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat.
Kemudian IPM juga memuat pengetahuan yang diukur oleh Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah serta standar hidup layak yang diukur oleh pengeluaran per kapita yang disesuaikan. (DAP)