BEKASI – SMP Negeri 4 Kota Bekasi resmi ditunjuk sebagai role model atau percontohan nasional untuk program digitalisasi pendidikan. Penunjukan ini ditandai dengan peluncuran program yang dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di sekolah tersebut, Senin (17/11/2025).
Program ini bertujuan mempercepat transformasi digital pendidikan bagi siswa melalui penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) atau Smartboard.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Sungkawati, mengungkapkan bahwa sekolahnya kini telah memiliki total 5 unit Smartboard yang siap digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rincian Bantuan 5 Unit Smartboard
Saat ditemui di lokasi, Sungkawati merinci bahwa 5 unit Smartboard tersebut merupakan bantuan yang diterima secara bertahap dari berbagai instansi pemerintah.
“Kita ada bantuan digitalisasi dari Bulan Juli satu unit, Bulan Awal November dikirim lagi satu unit bantuan dari Pemerintah Pusat,” ucap Sungkawati, Senin (17/11/2025).
“Kemudian, (ada) dua unit dari Pemerintah Kota Bekasi dan satu unit dari Pemerintah Provinsi. Total ada 5 Unit Smartboard,” jelasnya.
Ubah Pola Pikir Konvensional
Sungkawati menyambut sangat positif program yang diluncurkan Pemerintah Pusat ini. Menurutnya, kehadiran Smartboard secara fundamental mengubah metode pembelajaran dari yang mulanya konvensional beralih ke digitalisasi.
“Yang jelas dengan digitalisasi itu, pola pikir anak, kreativitas anak itu jelas lebih cepat berkembang,” ujarnya.
“Dibandingkan pembelajaran konvensional secara pengaplikasian, dibanding jaman-jaman yang jaman masih tulis manual,” sambungnya.
Pacu Guru Ikuti Perkembangan Siswa
Lebih lanjut, ia menyoroti fakta bahwa dalam hal teknologi, siswa saat ini seringkali lebih cepat beradaptasi ketimbang tenaga pendidik.
“Karena anak sekarang itu lebih cepat dengan digitalisasi. Kadang-kadang jujur guru belum tahu, anak udah tahu duluan,” tuturnya.
Meski demikian, ia melihat ini sebagai tantangan positif. Kehadiran IFP di ruang kelas, menurutnya, akan mendorong para guru untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi.
“Tapi kalau dengan adanya papan interaktif ini, guru juga mengikuti perkembangannya,” tambah Sungkawati.
Sistem Modul Pembelajaran Terintegrasi
Sungkawati juga menjelaskan sedikit mengenai teknis implementasinya. Menurutnya, pembelajaran menggunakan Smartboard akan didukung oleh sistem modul aplikasi yang terintegrasi.
“Nantinya setiap tenaga pendidik guru diberikan sebuah modul aplikasi yang terintegrasi di dalam sistem,” paparnya.
“Di mana sistem itu memuat fitur-fitur (pembelajaran) yang awalnya diintegrasikan di pembelajaran informatika. Tapi sekarang menyebar di seluruh mata pelajaran,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




































