BEKASI SELATAN – Komisi I DPRD Kota Bekasi melakukan uji petik di salah satu lahan Fasos fasum di Perumahan Galaxy Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi, menindaklanjuti aduan warga agar Fasos fasum tersebut dapat diambil-alih Pemerintah Kota Bekasi sehingga dapat dikelola oleh warga sekitar.
Dalam uji petik tersebut, Komisi I melakukan dialog dengan pengelola, warga dan aparatur terkait di depan Kantor Pengelola, terkuak fakta bahwasanya Fasos fasum tersebut telah diduduki oleh sejumlah bangunan liar.
Pihak pengembang pun mempersilahkan pihak Pemkot Bekasi untuk melakukan penertiban bangunan liar di Fasos fasum tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Usai berdiskusi, Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Faisal mengakui bahwa memang banyak Fasos fasum yang terbengkalai tak terawat oleh pengembang, khususnya di perumahan Galaxy.
“Sambil proses serah terima dilakukan, tadi sudah dikasih pilihan seandainya SOP dilakukan, tapi tidak diindahkan maka dilakukan SOP selanjutnya, Yakni penarikan sepihak,” kata Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi Faisal kepada awak media, Kamis (21/12).
Lebih lanjut Faisal menjelaskan bahwa tujuan dari serah terima Fasos fasum ini agar APBD Kota Bekasi bisa masuk ke dalam perumahan Galaxy untuk pemeliharaan seperti; jalan lingkungan, saluran dan Penerangan Jalan Umum yang saat ini dibebankan ke masyarakat.
Karena di dalam cluster, kata dia, tidak ada lagi yang namanya pengelola, sehingga masyarakat murni yang mengelola sendiri.
“Masyarakat disitu merasa agak keberatan terhadap anggaran-anggaran yang menurut mereka besar dan memberatkan. Sehingga pilihan masyarakat ya sudah; jalan, saluran air dan PJU. Masyarakat mau menyerahkan itu kepada Pemerintah. Agar pemerintah punya secara hukum melakukan perawatan di semua sektor di perumahan Galaxy,” papar Faisal.
Selanjutnya, Faisal juga membeberkan bahwa saat ini pihak pengelola hanya menaungi ruko saja, yang hanya tersisa 20 unit ruko di Galaxy yang belum terjual.
selanjutnya pengelolaan bakal diserahkan ke warga ruko yang ternyata sudah berdiri beberapa RW. itu pun
“Jadi hari ini mungkin RW belum bisa mengakses kutipan. Mengingat (kutipan) masih diambil oleh pengelola. Dan yang RW mau hari ini adalah transparansi. Uang yang mereka (pengelola) kutip berapa? pengunaannya untuk apa? dan kalau ada sisa itu mau diapakan,” imbuhnya.
“Saat ini pertemuan sudah clear. Tadi pihak pemerintah sudah kami tegaskan agar segera melakukan penarikan Fasos fasum. Dan bagi pengelola, kami sudah sampaikan agar segera melakukan transparansi keuangan mereka,” sambungnya.
Adapun terkait serah terima Fasos fasum ke Pemerintah Kota Bekasi, Faisal mengaku pihaknya bakal mengawasi prosesnya.
“Dalam waktu satu minggu ini pihaknya akan monitor. Kalaupun ada libur Nataru, mungkin Januari sudah bisa diserahkan Fasos fasum ke Pemerintah,” terang Faisal.
“Hari ini sudah ada titik terang, hanya kita ingin peran aktif Pemerintah. Pemerintah tidak lagi menunggu, melainkan berperan aktif untuk masyarakat. Intinya pemerintah harus hadir dalam hal ini. Jangan sampai masyarakat sudah bosan mengadu ke Pemerintah dan akhirnya setelah mengadu ke teman-teman dewan, pemerintah baru bergerak,” pungkasnya. (Mar)