Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi melaporkan bahwa perbaikan Jembatan Kemang Pratama, yang amblas setelah diterjang banjir kiriman air dari wilayah Bogor pada Senin (03/03/2025) lalu, mulai dikerjakan pada Sabtu (08/03/2025) hari ini.
Pelaksanaan perbaikan ini dilakukan secara darurat dan sementara, dengan melibatkan pasukan Zeni Tempur (Zipur) TNI AD.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Pratikno, telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk mengevaluasi tingkat kerusakan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Aceng Solahudin, menyampaikan bahwa survei awal telah dilakukan pada Jumat (07/03/2025) kemarin oleh personel Zipur.
“Zipur (Zeni Tempur) sudah melakukan survei hari ini. Ada sekitar 10 meter kerusakan yang terdampak. Rencananya, perbaikan akan mulai dilakukan besok (Sabtu, 08/03),” ujar Aceng saat ditemui rakyatbekasi.com di Gedung Plaza Pemkot Bekasi.
Aceng menambahkan bahwa tim Zipur yang terlibat berjumlah sekitar satu pleton, atau sekitar 100 personel, sesuai dengan laporan sementara yang diterima.
Pelaksanaan perbaikan sementara ini diperkirakan akan berlangsung selama 10 hari ke depan, dalam status tanggap darurat.
“Insyaallah, mulai besok (hari ini) pasukan Zipur akan turun langsung ke lokasi,” lanjutnya.
Kondisi Terkini dan Penanganan Wilayah yang Terdampak Banjir
Selain fokus pada perbaikan Jembatan Kemang Pratama, DBMSDA Kota Bekasi juga mengoordinasikan upaya tanggap darurat di sejumlah kecamatan yang masih terdampak banjir.
Aceng menjelaskan bahwa terdapat lima kecamatan yang menjadi prioritas penanganan, yakni Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Timur, dan Bantargebang.
“Kami sedang membersihkan sampah dan lumpur yang tertinggal akibat banjir. Informasi dari camat setempat menunjukkan bahwa lima kecamatan ini masih terdampak. Namun, wilayah Bekasi Barat sudah mulai surut dan relatif bersih,” ungkap Aceng.
Proses tanggap darurat ini akan dilakukan hingga 10 hari ke depan, dengan fokus utama pada pembersihan dan pemulihan infrastruktur.
Pemerintah juga mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat curah hujan yang tinggi diperkirakan akan kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Dampak Banjir dan Upaya Pemulihan
Berdasarkan data dari Pemerintah Kota Bekasi, banjir yang melanda wilayah tersebut mengakibatkan dampak signifikan, dengan 132 titik banjir di delapan kecamatan.
Sebanyak 23 ribu kepala keluarga (KK), atau sekitar 61 ribu warga, terdampak oleh bencana ini. Sementara itu, jumlah korban jiwa belum dilaporkan secara rinci.
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah yang terdampak banjir telah surut, meskipun masih menyisakan lumpur yang perlu dibersihkan.
Pemerintah Kota Bekasi juga bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengoordinasikan pemulihan jaringan listrik di kawasan terdampak, yang saat ini secara bertahap mulai dinyalakan kembali.
Dengan kerja sama antara Pemerintah Kota Bekasi, TNI AD, dan instansi terkait lainnya, diharapkan penanganan bencana banjir serta perbaikan infrastruktur dapat berjalan dengan cepat dan efektif, sehingga masyarakat dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal. Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan upaya mitigasi bencana di masa mendatang.