JAKARTA – Pembukaan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang seharusnya menjadi ajang konsolidasi demokrasi justru diwarnai aksi anarkis. Kericuhan pecah di arena muktamar yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (27/09/2025), ditandai dengan insiden pelemparan kursi yang mencoreng jalannya acara.
Insiden ini menjadi cerminan nyata dari polarisasi tajam di internal Partai Ka’bah, yang terbelah antara faksi yang menginginkan perubahan kepemimpinan dan faksi yang mendukung petahana.
Kronologi Kericuhan
Suasana mulai memanas sesaat setelah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, secara resmi membuka rangkaian Muktamar X di ruang ballroom utama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan pantauan di lokasi, insiden pecah ketika Mardiono tengah memberikan keterangan pers kepada awak media usai acara pembukaan.
Tiba-tiba, sejumlah peserta muktamar keluar dari ballroom dengan berteriak lantang. Aksi ini memicu reaksi dari kelompok lain, menciptakan suasana yang semakin tegang.
Adu mulut tak terhindarkan dan memuncak ketika beberapa kader yang tersulut emosi melakukan aksi pelemparan kursi. Aparat keamanan yang berjaga di lokasi segera bertindak untuk melerai dan menenangkan situasi.
Dua Kubu Saling Bersahutan
Kericuhan ini merupakan manifestasi dari pertarungan dua kubu besar di tubuh PPP. Di satu sisi, kelompok yang meneriakkan “perubahan” secara terbuka menyuarakan keinginan untuk mengganti kepemimpinan Mardiono. Kekecewaan atas kegagalan PPP lolos ke parlemen pada Pileg 2024 disebut-sebut menjadi pemicu utama gerakan ini.
Di sisi lain, kubu pendukung petahana membalas dengan teriakan “lanjutkan”, mengisyaratkan dukungan agar Mardiono kembali memimpin partai untuk periode 2025-2030. Saling sahut yel-yel dari kedua kubu ini terus menggema, menunjukkan betapa sengitnya persaingan menjelang pemilihan ketua umum.
Peta Pertarungan Calon Ketua Umum
Insiden Muktamar X PPP Ricuh ini tidak dapat dilepaskan dari persaingan tiga nama yang digadang-gadang akan maju dalam bursa pemilihan ketua umum. Ketiga kandidat tersebut adalah:
- Muhammad Mardiono: Sebagai Plt Ketua Umum, ia memiliki keunggulan dalam menguasai struktur dan mesin partai.
- Agus Suparmanto: Mantan Menteri Perdagangan yang didukung oleh sejumlah tokoh senior dan diusung sebagai kekuatan perubahan.
- Husnan Bey Fananie: Mantan Duta Besar yang juga muncul sebagai salah satu kandidat alternatif.
Pemilihan Ketua Umum PPP dijadwalkan akan menjadi agenda puncak dalam rangkaian Muktamar X yang akan berlangsung hingga 29 September 2025.
Hasil pemilihan ini akan menentukan arah dan nasib PPP dalam menghadapi tantangan politik ke depan, terutama untuk Pemilu 2029.
Kericuhan di hari pembukaan ini menjadi sinyal bahwa jalan menuju konsensus dan rekonsiliasi di tubuh PPP akan berlangsung alot dan penuh dinamika.
Ikuti terus laporan langsung dan analisis mendalam seputar dinamika Muktamar X PPP di rakyatbekasi.com untuk mendapatkan berita yang akurat dan terkini.
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.