Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP-GMNI) berharap semua pihak menerima hasil Pemilu 2024. Mulai dari pemilihan presiden (pilpres) hingga pemilihan legislatif (pileg).
“Semua pihak harus menerima hasil Pemilu 2024, sebagai representasi suara rakyat, terutama setelah KPU mengumumkan rekapitulasi hasil Pilpres dan Pileg paling lambat 20 Maret. Meskipun sebenarnya, lembaga-lembaga kredibel sudah mengumumkan hasil hitung cepat atau quick count mereka, yang biasanya memiliki akurasi mendekati hasil resmi KPU,” ujar Ketua Umum DPP GMNI Imanuel Cahyadi dalam keterangannya, Minggu (18/02/2024).
Imanuel menyebut Presiden pertama RI, Soekarno pernah menegaskan pemilu jangan menjadi tempat pertempuran perjuangan kepartaian. Apalagi sampai memecah belah persatuan bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Soekarno, sambung Imanuel, adalah pemimpin yang senantiasa mendorong persatuan nasional.
Imanuel menjelaskan Soekarno tidak ingin pemilu menjadi wahana yang memecah-belah bangsa.
“Kita meyakini, suara rakyat adalah ‘suara Tuhan’, dan suara rakyat itu termanifestasi dalam Pemilu. Maka seharusnya semua pihak tidak mempropagandakan isu-isu yang memecah-belah bangsa pasca pemilu, mari percayakan penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu pada lembaga yang berwenang,” ujar Imanuel.
“Siapapun yang terpilih dalam pemilu, kita sebagai bangsa harus tetap bersatu untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sebagaimana dicita-citakan Bung Karno dan para Founding Fathers,” pungkasnya.