Sakum Libatkan Eks Lurah Jatiasih Yang Pernah Tersandung Kasus Ijasah Palsu di Polemik Lahan Alm Baran

- Jurnalis

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mpo Tarisih ini terus mengejar sampai ke parkiran motor milik Naseh seolah menganggap Naseh lah biang keladi adanya pihak-pihak yang mengaku telah membeli lahan ke alm Baran yang merupakan orang tua kandungnya.

Mpo Tarisih ini terus mengejar sampai ke parkiran motor milik Naseh seolah menganggap Naseh lah biang keladi adanya pihak-pihak yang mengaku telah membeli lahan ke alm Baran yang merupakan orang tua kandungnya.

KOTA BEKASI – Polemik lahan seluas 1623 M2 milik alm Baran yang telah dinyatakan sebagai salah satu penerima kompensasi atas Proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek (Japek) Selatan 2 di Jatiasih semakin sulit diselesaikan dengan musyawarah.

Apalagi saat pertemuan para pihak di kelurahan Jatiasih Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi pada Rabu (27/03/2024) nampak sekali dari pernyataan-pernyatan Lurah Jatiasih Sakum Nugraha seolah mengkritisi keabsahan berkas-berkas kepemilikan alm Baran meskipun berkas yang ditunjukan asli termasuk adanya 2 invoice dari Jasa Marga yang ditujukan kepada ahli waris Alm Baran.

Sebaliknya Lurah Jatiasih Sakum Nugraha seolah sangat mempercayai sejumlah pihak yang mengklaim memiliki lahan di lahan milik Baran tersebut. Meskipun hanya dengan bukti copy Salinan AJB (Akte Jual Beli).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yang menarik dari pertemuan tersebut hadirnya mantan Lurah Jatiasih Naseh di pertemuan tersebut. Karena sosok Naseh punya track record buruk saat masih menjabat lurah. Saat itu Naseh tersandung kasus ijasah palsu.

Saat dikonfirmasi tentang kehadiran Naseh. Lurah Jatiasih Sakum Nugraha mengaku dirinya yang mengundang.

“Saya yang mengundang,” ucap Sakum usai pertemuan itu yang juga dihadiri Camat Jatiasih Azhari.

Usai pertemuan salah satu ahli waris dari alm Baran yakni Tarisih memaki-maki Naseh dari ruang kerja Lurah Jatiasih sampai ke parkiran kantor kelurahan

“Udah bau tanah lu, ahli sejarah dari mana lu. Ijasah lu aja palsu. Insaf lu..pengen kebagian duit tanah lu ya,” hardik wanita berkerudung ini.

Wanita yang akrab disapa Mpo Tarisih ini terus mengejar sampai ke parkiran motor milik Naseh seolah menganggap Naseh lah biang keladi adanya pihak-pihak yang mengaku telah membeli lahan ke alm Baran yang merupakan orang tua kandungnya.

“Dulu orangnya (Baran) masih hidup ga ada yang berani ngaku-ngakuin tanah itu. Sekarang udah mau cair lu bawa-bawa orang ke kelurahan ngakuin tanah orang. Dasar mafia lu, cuih,” ungkapnya kesal.

Naseh pun diam tidak menanggapi ocehan Tarisih. Bahkan berlalu dengan motor nya.

Sekedar diketahui, alm Baran memiliki 2 invoice pembayaran dari Jasamarga untuk pembebasan lahan proyek Tol Japek Selatan 2. Yang satu 1632 M2 dan yang satu lagi di lahan 500 M2.

“Kalau invoice mah banyak yang dapet seperti itu. Bahkan ada lahan di invoice nya ‘no name’, artinya ga diketahui siapa pemilik lahannya,” ucap Lurah Jatiasih Sakum.

Kuasa Hukum ahli waris alm Baran. Eko Novriansyah.SH menilai Sakum sebagai lurah seolah menyudutkan almarhum bahwa berkas kepemilikan yang dikeluarkan BPN juga bermasalah.

“Invoice itu muncul kan sebelumnya dilakukan proses verifikasi, pengukuran lahan dan sebagainya sampai 2 tahun itu proses nya. Nah setelah sudah ada invoice ini baru muncul klaim-klaim. Kita sayangkan pak lurah justru melibatkan tokoh yang tidak kredible seperti Naseh dalam polemik ini. Di pertemuan tadi saja pihak kelurahan hanya menunjukan AJB dalam bentuk copy Salinan. Kenapa baru sekarang muncul nama-nama yang sosok nya juga ga bisa dihadirkan lurah (jatiasih),” ujar Eko.

“Kita bayarkan pajak PBB nya sampai 2017. Karena belum dibayarkan lagi. Kita cek sudah sekitar 30 jutaan lah PBB. Nah kita mau bayarkan ketika kompensasi cair,” sambungnya. (*)

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Musda VII telah Usai, Adelia Sidik Terpilih jadi Ketua KNPI Kota Bekasi secara Aklamasi
Inspektorat Ingatkan ada Sanksi bagi ASN Pemkot Bekasi yang Telat Lapor LHKPN
Truk Pengangkut Crane Tersangkut di Perlintasan Kereta Api, Perjalanan Commuter Line Bekasi/Cikarang Terganggu
Kas Meningkat 816 Persen, LHKPN Raden Gani Muhamad Naik 52 Persen saat Jabat Pj Wali Kota Bekasi
Pejabat Struktural dan Fungsional di Pemkot Bekasi Wajib Lapor LHKPN sebelum 31 Maret 2025
Pemkot Bekasi Rampungkan Medical Check Up Terpusat 7.995 TKK yang Lolos Seleksi PPPK
Terkait Angkutan Massal, Dishub Kota Bekasi Bakal ‘Tiru, Amati dan Modifikasi’ Jak Lingko
Tidak Gratis Lagi, Dishub Kota Bekasi Rencanakan Tetapkan Tarif Biskita Transpatriot Tahun Ini

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 19:25 WIB

Musda VII telah Usai, Adelia Sidik Terpilih jadi Ketua KNPI Kota Bekasi secara Aklamasi

Senin, 20 Januari 2025 - 14:47 WIB

Inspektorat Ingatkan ada Sanksi bagi ASN Pemkot Bekasi yang Telat Lapor LHKPN

Senin, 20 Januari 2025 - 11:58 WIB

Kas Meningkat 816 Persen, LHKPN Raden Gani Muhamad Naik 52 Persen saat Jabat Pj Wali Kota Bekasi

Senin, 20 Januari 2025 - 09:54 WIB

Pejabat Struktural dan Fungsional di Pemkot Bekasi Wajib Lapor LHKPN sebelum 31 Maret 2025

Minggu, 19 Januari 2025 - 14:00 WIB

Pemkot Bekasi Rampungkan Medical Check Up Terpusat 7.995 TKK yang Lolos Seleksi PPPK

Berita Terbaru

error: Content is protected !!