Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bekasi semakin menggencarkan patroli kewilayahan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya aksi premanisme maupun pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Langkah ini diambil untuk melindungi masyarakat dari tindakan yang merugikan serta menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
Patroli ini dilakukan menyusul kejadian aksi premanisme terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Bekasi Timur.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam insiden tersebut, dua orang tak dikenal melakukan aksi pemalakan dengan meminta uang secara paksa dari pedagang kecil.
Bahkan, mereka mengintimidasi pedagang dengan cara menendang dagangan saat permintaan mereka tidak dihiraukan.
Kejadian ini sempat viral di media sosial, memicu perhatian masyarakat dan pemerintah setempat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Trantibum) Satpol-PP Kota Bekasi, Abdulloh, mengungkapkan bahwa Satpol-PP adalah bagian dari Tim Satgas Anti Premanisme yang baru dibentuk oleh Pemerintah Kota Bekasi.
Tim ini bertujuan untuk memberantas segala bentuk aksi premanisme yang mengancam keamanan masyarakat.
“Langkah-langkah yang kami upayakan adalah menjaga dan memastikan situasi kewilayahan tetap kondusif, khususnya dalam mencegah aksi-aksi premanisme atau tindakan serupa,” kata Abdulloh dalam keterangannya, Minggu (06/04/2025).
Abdulloh menjelaskan bahwa pasca kejadian viral pada Jumat (04/04/2025), seluruh jajaran Satpol-PP Kota Bekasi telah diinstruksikan untuk meningkatkan intensitas patroli di seluruh wilayah Kota Bekasi.
Patroli ini meliputi area pasar, tempat nongkrong para remaja, perempatan jalan protokol, serta terminal umum, yang sering menjadi titik rawan terjadinya aksi premanisme.
“Langkah ini diambil untuk memberikan perhatian khusus dalam mencegah aksi-aksi rawan premanisme. Kami ingin memastikan masyarakat merasa aman saat beraktivitas, baik di pasar maupun di tempat umum lainnya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya preventif, Satpol-PP Kota Bekasi mengimbau masyarakat agar tidak segan untuk melapor jika menjadi korban atau menyaksikan aksi premanisme.
Laporan dapat disampaikan langsung kepada Satpol-PP atau melalui platform pengaduan resmi yang disediakan oleh pemerintah, seperti website SPAM.Lapor.
“Kami sangat berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam melaporkan kejadian premanisme. Dengan begitu, tindakan preventif dan respons cepat dapat dilakukan untuk menjaga ketertiban,” tambah Abdulloh.
Abdulloh juga menjelaskan bahwa Satpol-PP tidak bekerja sendirian.
Pihaknya berkolaborasi dengan berbagai stakeholder terkait, termasuk Polsek dan unsur kecamatan, untuk melaksanakan Operasi Cipta Kondisi.
Operasi ini rutin dilakukan, terutama pada malam Sabtu dan malam Minggu, sebagai langkah pencegahan terhadap aktivitas yang berpotensi mengganggu keamanan.
“Langkah-langkah preventif dan preemtif terus kami lakukan bersama Polsek dan unsur kecamatan setempat. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” paparnya.
Dengan langkah-langkah yang diambil, Satpol-PP Kota Bekasi berkomitmen untuk terus menjaga ketertiban umum dan keamanan wilayah dari aksi premanisme.
Upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab bersama untuk menciptakan Kota Bekasi yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warganya.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Kota Bekasi dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa takut. Sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan hal ini,” tutup Abdulloh.
Melalui patroli yang ditingkatkan dan dukungan dari masyarakat, Satpol-PP optimis dapat memberantas aksi premanisme dan pungli demi menciptakan lingkungan yang lebih baik dan harmonis di Kota Bekasi.
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.