Umat Hindu di Kota Bekasi tengah mempersiapkan ritual Melasti yang akan diselenggarakan di pesisir Laut Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.
Ritual sakral ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 dan akan berlangsung pada 23 Maret 2025.
Sebagai langkah persiapan, koordinasi antara berbagai pihak telah dilakukan pada Sabtu, 1 Maret 2025, di lingkungan PPI Paljaya, Desa Segara Jaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan ini dihadiri oleh Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi, Panitia Nyepi Saka 1947 Banjar Bekasi, serta perwakilan dari Polairud, Bhabinkamtibmas, dan Linmas setempat.
Ketua Panitia Nyepi, I Nyoman Darma Dwi Putra, mengungkapkan bahwa pelaksanaan Melasti di Laut Segara Jaya telah memperoleh izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Saat ini, koordinasi dengan Kelurahan, Muspika, Camat, aparat keamanan, dan pemerintah daerah terus dilakukan untuk memastikan kelancaran acara.
“Kami telah mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan Melasti di Laut Segara Jaya. Saat ini, kami masih menyelesaikan proses administrasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait agar acara berlangsung dengan lancar,” ujarnya.
Nyoman Darma menambahkan, rangkaian kegiatan akan diawali pada 22 Maret 2025 dengan aksi bakti sosial bertajuk Makerti Hayuning Segara, berupa kegiatan bersih-bersih pantai.
Kegiatan ini bertujuan menjaga kelestarian lingkungan serta menjadi bentuk pengabdian umat Hindu kepada alam dan masyarakat.
Selanjutnya, puncak ritual Melasti akan digelar pada 23 Maret 2025 dengan prosesi penyucian pratima, sarana upacara, serta persembahyangan bersama di tepi laut.
Ritual ini melambangkan penyucian diri dan alam sebelum memasuki Hari Raya Nyepi.
Pentingnya Dukungan dari Berbagai Pihak
Sementara itu, Wakil Ketua PHDI Kota Bekasi Bidang Humas, I Gusti Ngurah Parwata mengungkapkan bahwa ritual melasti merupakan bagian penting dalam rangkaian perayaan Nyepi.
Ritual dari umat Hindu yang bertujuan untuk membersihkan alam, baik secara buana agung (makrokosmos) maupun buana alit (mikrokosmos).
Selain itu, dalam pertemuan koordinasi tersebut ia juga menyampaikan harapannya dengan dukungan dari berbagai pihak, acara dapat berjalan dengan tertib dan lancar.
“Kami memohon dukungan dari seluruh pihak, termasuk aparat keamanan, agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik. Melasti bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam menjaga keseimbangan alam dan spiritualitas,” ungkap I Gusti Ngurah Parwata.
Selanjutnya, dalam koordinasi tersebut, Kepala Pos Polairud Pal Jaya, AKP Djumiyanto, SH didampingi oleh Bhabinkamtibmas Pesisir Paljaya, Bapak Ferdi.
Ia menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan ritual Melasti yang tahun sebelumnya telah berjalan dengan baik dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
AKP Djumiyanto juga menegaskan kesiapan pihaknya untuk memberikan pendampingan, terutama dalam prosesi yang melibatkan kegiatan di laut.
“Kami mengetahui tahun lalu acara ini berjalan dengan sangat baik dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Kami dari Polairud siap memberikan dukungan penuh, termasuk dalam pengamanan dan pendampingan di laut, agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berlangsung dengan aman dan tertib,” pungkasnya.
Giat koordinasi ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua PHDI Kota Bekasi I Nyoman Wiadi Kori dan I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, Pecalang Jaga Buana PATB, Linmas Desa Segara Jaya, serta perwakilan dari Pengurus Banjar Bekasi dan Panitia Nyepi Tahun Saka 1947 Banjar Bekasi.