Asep: ‘Ibu” yang Perintah Carikan Siswa saat PPDB 2023 SMAN 18 Kota Bekasi

- Jurnalis

Senin, 14 Agustus 2023 - 11:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suhadi (63) Mantan Penjaga Sekolah SMA Negeri 18 Kota Bekasi yang dipecat tidak hormat.

Suhadi (63) Mantan Penjaga Sekolah SMA Negeri 18 Kota Bekasi yang dipecat tidak hormat.

KOTA BEKASI – Mantan penjaga sekolah SMA Negeri 18 Kota Bekasi Suhadi (63) bercerita ketika dirinya disuruh oleh Oknum Staf TU bernama Asep Surahman untuk mencari anak yang ingin bersekolah melalui ‘jalur belakang’.

Dirinya memberikan bukti percakapan dengan Asep yang menyebutkan bahwa ibu menyuruhnya untuk mengkondisikan dua kelas dan mencari siswa

“Gimana Sep bisa ?, kalau tidak percaya ibu nelpon saya, suruh mengkondisikan dua kelas. Setelah itu Asep nanya lagi, bagaimana pak ?, Sudah ada yang daftar belum ?, tidak tahu Sep saya coba tanyakan ke orang tuanya dulu,” tutur Suhadi menirukan perbincangannya dengan Asep melalui WhatsApp seperti dikutip bekasi satu, Minggu (13/08/23) saat dijumpai di rumahnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah mendapat jawaban, Suhadi mulai menerima berkas dan amplop berisi uang yang dimaksudkan untuk meloloskan calon siswa di SMAN 18.

Terkait dengan Ibu yang dimaksud oleh Asep, ia mengaku tidak mengetahui secara jelas yang dimaksud oleh Asep. Namun, diketahui kepada sekolah SMAN 18 saat ini dijabat oleh Medina Siti Almunawaroh.

Baca Juga:  Sambangi Bawaslu, Ketua NasDem Kota Bekasi Serahkan Sampling Barbuk Penggelembungan Suara

“Mungkin saja Ibu yang dimaksud itu Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 18 Kota Bekasi Medina Siti Almunawaroh,” ucap Suhadi.

Hingga berita ini tayang, kami sudah mencoba untuk menghubungi Kepala SMAN 18 Kota Bekasi, namun belum mendapat respon.

Seperti diketahui, Operator Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 18 Kota Bekasi dicari oleh puluhan orang tua siswa yang anaknya gagal masuk lewat jalur off line. Penambahan dua kelas adalah kata kunci pada proses PPDB lewat ‘pintu belakang’ yang akan difasilitasi, ratusan juga uang pendaftaran diduga dibawa kabur.

Salah satu orang tua siswa, Doni Hendrawan mengaku setiap hari mendatangi kediaman Asep untuk bertemu dan meminta pengembalian uang. Saat ini, anaknya telah mendaftar dan bersekolah di SMA swasta.

Baca Juga:  Tingkatkan Literasi Anak, Alfamidi dan SGM Eksplor Salurkan Buku Bacaan di 11 Cabang

“Saya hanya menuntut dana yang sudah saya berikan kembali, karena anak saya juga sudah tidak mungkin masuk ke SMA tersebut. Total yang saya kasih masuk (untuk masuk SMAN Rp10) Rp10 juta,” ungkapnya.

Doni masih menunggu itikad baik Asep. Terkahir kali dihubungi oleh istrinya, Asep membalas foto disertai dengan keterangan sedang berada di Polres, hanya tidak diketahui lokasi detailnya.

Jika tidak kunjung mendapat kepastian, ia berencana membawa masalah ini ke ranah hukum. Sebelum Asep menghilang, ia selalu dijanjikan anaknya bisa masuk ke SMAN 18 Kota Bekasi.

“Kita mau masuk ke sekolah selanjutnya juga kan butuh biaya, karena kan biaya kita tertahan disini. Saya berharap cepat selesai saja lah ini masalah, dana kami dikembalikan,” tambahnya.

Pada saat yang sama, Ayah Mertua Asep, Suwardi mengaku ia dan anaknya saya ini masih bertanya-tanya tentang keberadaan Asep. Tidak ada apapun yang diceritakan oleh Asep kepada keluarga, ia mengetahui masalah ini setelah Asep terakhir kali pergi dari rumah menggunakan motor miliknya dan tak kunjung pulang.

Baca Juga:  57 dari 87 Legislator Muda di Senayan Wakili Dinasti, Oligarki dan 'Royal Family'

“Engga (pulang), sampai sekarang kurang lebih sebulan. Mungkin bisa juga sudah rencana kali ya motor saya dipakai itu udah niatnya niat nggak benar,” katanya.

Suwardi mengaku mantunya sosok jarang berada di rumah, sekalipun pada hari libur akhir pekan. Selama Asep menghilang, diakui banyak orang tua siswa datang ke rumahnya mencari Asep.

Saat ini, ia hanya bisa berharap Asep kembali ke rumah dan menghadapi permasalahan yang terjadi.

“Mau saya itu temuin aja, hadapin, nanti kan dimusyawarahkan tuh. Terbuka saja semua, satu kena, kena semua, nggak mungkin dia sendiri yang kena,” ungkapnya.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

UMSK Kota Bekasi Tahun 2025 Berbagai Sektor Pekerja Naik dari Usulan Awal 6,5 Persen, Simak Daftarnya
Tuntut Gaji yang Belum Dibayar, Ratusan PHL Kali Asem Bakal Geruduk DPRD Kota Bekasi
Kadin Kota Bekasi Gelar Seminar Sertifikasi Laik Fungsi bagi Pengusaha Property
Belum Ada Kesepakatan, Pembahasan UMSK Kota Bekasi 2025 Masih Alot
Pelaku Penyiraman Air Keras di Bekasi Utara Diamankan Petugas Gabungan di Cibinong
KPU Berikan Pendidikan Politik dan Demokrasi di Ajang Pemilihan Ketua OSIS SMKN 6 Kota Bekasi
Depeko Kota Bekasi Usulkan Upah Minimum Sektoral (UMSK) Tahun 2025 Naik 6,9 Persen
Berantas Parkir Liar di Jalan Ahmad Yani, Dishub Kota Bekasi Tak Ragu Derek dan Kempiskan Ban

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 20:12 WIB

UMSK Kota Bekasi Tahun 2025 Berbagai Sektor Pekerja Naik dari Usulan Awal 6,5 Persen, Simak Daftarnya

Sabtu, 14 Desember 2024 - 13:21 WIB

Tuntut Gaji yang Belum Dibayar, Ratusan PHL Kali Asem Bakal Geruduk DPRD Kota Bekasi

Sabtu, 14 Desember 2024 - 09:18 WIB

Kadin Kota Bekasi Gelar Seminar Sertifikasi Laik Fungsi bagi Pengusaha Property

Jumat, 13 Desember 2024 - 14:45 WIB

Pelaku Penyiraman Air Keras di Bekasi Utara Diamankan Petugas Gabungan di Cibinong

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

KPU Berikan Pendidikan Politik dan Demokrasi di Ajang Pemilihan Ketua OSIS SMKN 6 Kota Bekasi

Berita Terbaru

error: Content is protected !!