Bisakah Kita Hidup Tanpa Smartphone? Ini Dia Tantangan dan Manfaat Digital Detox

- Jurnalis

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumber: Freepik.com

Sumber: Freepik.com

Di tengah gemuruh notifikasi, layar sentuh, dan scroll tanpa henti, muncul pertanyaan yang jarang kita jawab dengan jujur: bisakah kita hidup tanpa smartphone?

Bagi sebagian besar orang, membayangkan hidup tanpa smartphone terasa seperti kembali ke masa lalu. Ponsel pintar telah menggantikan berbagai fungsi penting—jam tangan, kamera, radio, dompet, bahkan interaksi tatap muka. Saat bangun tidur, ponsel adalah benda pertama yang dicari. Sebelum tidur, layar kembali menjadi fokus perhatian.

Menurut penelitian, rata-rata orang mengecek smartphone lebih dari 100 kali sehari, sebagian besar tanpa alasan yang benar-benar penting. Hal ini mengindikasikan betapa besar ketergantungan kita terhadap teknologi ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketergantungan yang Tak Disadari: Nomophobia dan Distraksi Digital

Di balik kenyamanan yang ditawarkan, ketergantungan pada smartphone bisa memicu gangguan psikologis dan sosial. Banyak orang mengalami nomophobia (no mobile phone phobia), yaitu rasa cemas ketika jauh dari ponsel. Selain itu, smartphone sering menjadi sumber distraksi utama yang menghambat produktivitas serta kesehatan mental.

Smartphone awalnya diciptakan untuk memudahkan, tetapi jika tidak dikendalikan, ia bisa menyita perhatian, waktu, dan mengganggu keseimbangan hidup kita,” ujar Dr. Rina Susanto, seorang psikolog digital di Jakarta.

Tantangan Hidup Tanpa Smartphone

Meninggalkan smartphone, meski hanya untuk beberapa hari, bisa terasa seperti melepaskan bagian dari diri sendiri. Beberapa tantangan yang sering muncul antara lain:

  1. Kehilangan Akses Cepat ke Informasi dan Komunikasi
    Tanpa smartphone, kita tidak bisa langsung mencari informasi di Google atau membalas pesan dengan cepat.
  2. Terputus dari Media Sosial
    Banyak orang merasa cemas jika tidak terus mengikuti kabar di Instagram, Twitter, atau TikTok. Rasa takut “tertinggal” (FOMO) bisa mengganggu pikiran.
  3. Kesulitan dalam Aktivitas Praktis
    Mulai dari memesan ojek online, membayar secara digital, hingga mengakses aplikasi kerja, semuanya terasa lebih ribet tanpa ponsel pintar.

Namun, meski terlihat menantang, hidup tanpa smartphone memiliki manfaat yang sering terlupakan.

Manfaat Tak Terduga dari Digital Detox
  1. Fokus yang Lebih Tajam
    Tanpa notifikasi yang terus menginterupsi, kita bisa bekerja, membaca, dan berbicara dengan orang lain dengan perhatian penuh.
  2. Tidur yang Lebih Nyenyak
    Tidak terpapar cahaya biru sebelum tidur membantu otak beristirahat lebih optimal, meningkatkan kualitas tidur.
  3. Koneksi Sosial yang Lebih Bermakna
    Interaksi langsung menjadi lebih berkualitas, karena kita tidak sibuk melihat layar saat berbicara.
  4. Waktu Luang yang Lebih Produktif
    Tanpa scrolling media sosial, kita lebih cenderung membaca buku, berolahraga, atau mengejar hobi yang selama ini tertunda.
Hidup Seimbang, Bukan Anti-Teknologi

Tujuan dari digital detox bukan berarti menolak teknologi, tetapi menciptakan hubungan yang sehat dengannya. Banyak orang kini mulai membatasi penggunaan smartphone dengan strategi seperti:

✅ Satu hari tanpa ponsel setiap minggu untuk mengembalikan keseimbangan.
✅ Hanya menggunakan smartphone untuk keperluan penting, bukan sekadar kebiasaan impulsif.
✅ Menggunakan ponsel biasa yang hanya bisa menelepon dan SMS, sehingga interaksi lebih fokus.

Kesimpulan: Disconnect to Reconnect

Pada akhirnya, hidup tanpa smartphone bukan soal mampu atau tidak, tetapi soal niat dan keseimbangan. Jika kita benar-benar ingin merasakan kembali kualitas hidup yang lebih damai, lebih fokus, dan lebih nyata, mungkin sudah saatnya mencoba untuk sesekali disconnect to reconnect.

Karena hidup itu ada di luar layar.

Apakah kamu pernah mencoba hidup tanpa smartphone? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar dan mulai digital detox hari ini!

Penulis : HELMA SWASDITA (Seorang Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Akuntansi)

Editor : Bung Ewox

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahasiswa Cerdas Finansial: Cara Menabung dengan Reksadana Pasar Uang
Revolusi Pembayaran Digital Indonesia ‘QRIS’ Semakin Mendunia
Sampah Plastik Cemari Tanah dan Laut, Selamatkan Bumi dengan Enam Langkah Sederhana Ini
Remaja dan Krisis Identitas: Mengapa Kehadiran Emosional Orang Tua Masih Sangat Penting
Bisnis Digital di Indonesia: Peluang, Tren dan Tantangan di Era Teknologi
Mengubah Stigma: Konseling Bukan Tanda Kelemahan, Tapi Keberanian
Mengungkap Akuntansi Premi dan Klaim Asuransi sesuai PSAK No. 36
Keyakinan dan Teosentris: Harmoni Pemikiran Ilmiah dan Spiritualitas dalam Tradisi Islam

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:45 WIB

Mahasiswa Cerdas Finansial: Cara Menabung dengan Reksadana Pasar Uang

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:36 WIB

Revolusi Pembayaran Digital Indonesia ‘QRIS’ Semakin Mendunia

Senin, 16 Juni 2025 - 23:26 WIB

Sampah Plastik Cemari Tanah dan Laut, Selamatkan Bumi dengan Enam Langkah Sederhana Ini

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:04 WIB

Bisakah Kita Hidup Tanpa Smartphone? Ini Dia Tantangan dan Manfaat Digital Detox

Minggu, 15 Juni 2025 - 09:36 WIB

Bisnis Digital di Indonesia: Peluang, Tren dan Tantangan di Era Teknologi

Berita Terbaru

Ilustrasi margin keuntungan Reksadana Pasar Uang dalam periode 1 tahun.

Kampus Literasi

Mahasiswa Cerdas Finansial: Cara Menabung dengan Reksadana Pasar Uang

Selasa, 17 Jun 2025 - 08:45 WIB

Kampus Literasi

Revolusi Pembayaran Digital Indonesia ‘QRIS’ Semakin Mendunia

Selasa, 17 Jun 2025 - 00:36 WIB

error: Content is protected !!