Pemkot Bekasi Masif Tertibkan Bangunan Liar, Pengamat: Pertimbangkan Dampak Jangka Panjang

- Jurnalis

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangunan Liar (Bangli) di sepanjang sisi Kalimalang Bekasi, tepatnya di sekitaran Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi RW 09, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.

Bangunan Liar (Bangli) di sepanjang sisi Kalimalang Bekasi, tepatnya di sekitaran Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi RW 09, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.

Pengamat Politik Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi, Adi Susila, menilai bahwa Pemerintah Kota Bekasi harus lebih bijak dalam melakukan penertiban Bangunan Liar (Bangli) di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Ia mengingatkan agar kebijakan ini tidak dilakukan secara reaksional, melainkan berdasarkan kajian mendalam terhadap dampak jangka panjangnya.

Penertiban Bangli di Kota Bekasi sejalan dengan program penataan wilayah yang tengah digencarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Namun, menurut Adi, hal yang lebih penting adalah memastikan relokasi tidak menimbulkan masalah baru bagi warga terdampak.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adi Susila menegaskan bahwa kebijakan publik harus berangkat dari analisis menyeluruh, bukan sekadar eksekusi tanpa mempertimbangkan dampaknya.

“Kalau bicara soal Bangli, menurut saya harus dilihat secara lebih komprehensif. Bukan hanya soal penertiban semata, karena dalam kebijakan publik, akar masalah harus ditentukan dulu, bukan asal eksekusi tanpa pertimbangan matang,” ujarnya kepada RakyatBekasi.com, Jumat (09/05/2025).

Ia mengingatkan bahwa setelah penertiban dilakukan, Pemerintah Kota Bekasi harus memiliki rencana konkret mengenai pemanfaatan area yang sebelumnya ditempati oleh Bangli.

“Seharusnya ada program lanjutan setelah penertiban. Jangan hanya mengosongkan area tanpa rencana pemanfaatan yang jelas. Penertiban harus diiringi dengan kebijakan yang komprehensif,” tambahnya.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNISMA Bekasi ini, pemerintah daerah sering kali bertindak reaksional, terutama dalam mengikuti kebijakan dari tingkat provinsi atau pusat.

“Seringkali pemimpin daerah hanya mengikuti arahan pimpinan di atasnya, tanpa melakukan kajian atau analisis mendalam terlebih dahulu,” kritiknya.

Adi menekankan pentingnya problem structuring dalam kebijakan publik, yaitu menentukan akar masalah sebelum bertindak, agar kebijakan yang diambil tidak hanya menyelesaikan gejala, tetapi juga akar permasalahan.

“Jangan buru-buru dalam mengambil kebijakan. Ada metode problem structuring, yaitu menentukan akar masalah sebelum membuat kebijakan. Ini sangat penting dalam analisa kebijakan publik,” paparnya.

Adi juga menyoroti bahwa Bangli tidak muncul begitu saja, tetapi sering kali didorong oleh faktor ekonomi dan ketimpangan sosial.

“Sebelum Bangli muncul, pasti ada sebabnya. Apakah karena kurangnya lapangan pekerjaan? Jika iya, maka solusinya bukan hanya penertiban, tetapi juga penyediaan pekerjaan bagi warga terdampak,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa penertiban tanpa solusi konkret bisa memunculkan masalah baru, seperti meningkatnya angka pengangguran akibat relokasi warga dari area yang sebelumnya menjadi sumber penghasilan mereka.

“Jangan sampai penertiban Bangli malah memperburuk masalah sosial, misalnya dengan bertambahnya pengangguran akibat relokasi,” tambahnya.

Adi berharap agar Pemerintah Kota Bekasi tidak hanya mengejar pencitraan, tetapi benar-benar menyelesaikan masalah dari akar penyebabnya.

“Sekarang era pencitraan, banyak kebijakan yang lebih menonjol di media daripada menyentuh akar masalah. Yang lebih penting adalah memastikan masalah Bangli tidak muncul kembali di masa depan,” pungkasnya.

Melalui pendekatan yang lebih komprehensif dan berbasis solusi, ia berharap penataan wilayah tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya sekadar menertibkan tanpa rencana lanjutan yang jelas.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mitigasi Gangguan Server, Disdik Kota Bekasi Lakukan Pemantauan 24 Jam Pra Pendaftaran SPMB 2025/2026
Disdik Kota Bekasi: Tahapan Verifikasi jadi Titik Krusial Pendaftaran SPMB 2025
Rp 40 Miliar Sisa Penggunaan Dana Hibah Pilkada 2024 Dikembalikan ke Kas Daerah Kota Bekasi
Antisipasi Kendala Pra Pendaftaran, Disdik Bekasi Siagakan Posko dan Call Center SPMB 2025
Banjir Melanda Bekasi Timur Akibat Hujan Deras, BPBD Sebut 7 Titik Terdampak
Disdukcapil Kota Bekasi: 499.611 Anak Telah Memiliki KIA, Target Pencetakan 67% di 2025
Disdik Kota Bekasi Buka Layanan Bantuan Input Data SPMB 2025 untuk Orang Tua Wali Murid
Disdik Kota Bekasi Buka Pra Pendaftaran SPMB 2025/2026, Simak Syarat dan Jadwalnya

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:12 WIB

Mitigasi Gangguan Server, Disdik Kota Bekasi Lakukan Pemantauan 24 Jam Pra Pendaftaran SPMB 2025/2026

Kamis, 15 Mei 2025 - 07:39 WIB

Disdik Kota Bekasi: Tahapan Verifikasi jadi Titik Krusial Pendaftaran SPMB 2025

Rabu, 14 Mei 2025 - 08:06 WIB

Antisipasi Kendala Pra Pendaftaran, Disdik Bekasi Siagakan Posko dan Call Center SPMB 2025

Rabu, 14 Mei 2025 - 07:32 WIB

Banjir Melanda Bekasi Timur Akibat Hujan Deras, BPBD Sebut 7 Titik Terdampak

Selasa, 13 Mei 2025 - 19:49 WIB

Disdukcapil Kota Bekasi: 499.611 Anak Telah Memiliki KIA, Target Pencetakan 67% di 2025

Berita Terbaru

error: Content is protected !!