KOTA BEKASI – Tak ada angin tak ada hujan, rombongan Kejaksaan Negeri Kota Bekasi yang terdiri dari 4 pria dan 1 wanita ini tiba-tiba menggeruduk gedung DPRD Kota Bekasi pada Rabu (03/03) siang.
Ketika ditanyakan rombongan tersebut menjawab dengan tergesa-gesa hendak mengantarkan seorang wanita paruh baya yang mengaku calon Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bekasi untuk menemui Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman J Putro di ruangannya.
“Hanya silaturahmi bang,” jawab Dwi singkat kepada awak media yang tak sengaja memergoki kedatangan mereka yang terkesan terburu-buru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekira 20 menit kemudian, tampak rombongan dari Kejari Kota Bekasi tergesa-gesa meninggalkan Kantor DPRD Kota Bekasi yang kali ini diantar oleh Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman J Putro hingga rombongan memasuki kendaraannya masing-masing.
“Kejaksaan datang kesini hanya silaturahmi dan perkenalan Kejari baru itu aja,” ucap Choiruman sambil bergegas meninggalkan awak media, tak ubahnya seperti awak kejaksaan yang tidak ingin terekspos.
Sementara itu terpisah, Sekretaris Forum Mahasiswa Bekasi (FORMABES) Awe Sardju mengaku pihaknya mencium aroma yang tak beres dengan kedatangan calon Kepala Kejaksaaan Negeri Kota Bekasi menemui Ketua DPRD Kota Bekasi hanya dengan alasan hanya untuk silaturahmi.
“Aneh petinggi kejaksaaan datang silaturahmi hanya ke Ketua DPRD Kota Bekasi, sedangkan Sertijab aja belum dilakukan, ini ada apa?” tanya Awe sambil mengernyitkan dahi.
Selain itu Awe juga menyayangkan dengan sikap para petinggi kejaksaaan dan ketua DPRD kota Bekasi yang terkesan sangat menutup akses informasi tentang pertemuan tersebut.
“Kita sangat curiga dengan kedatangan Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, karena hingga saat ini belum ada kasus korupsi yang diungkapkan oleh mereka. Kami menduga ada perihal tindakan yang melawan hukum sehingga calon Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bekasi memaksakan diri menemui Ketua DPRD Kota Bekasi secara sembunyi-sembunyi,” pungkasnya. (mar)