KOTA BEKASI – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi mencatat untuk realisasi Investasi Kota Bekasi pada awal triwulan pertama tahun 2024 mencapai Rp4,7 triliun.
Angka tersebut dihimpun dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang berasal dari ribuan perusahaan dalam dan luar negeri.
Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda DPMPTSP Kota Bekasi Teguh Catur Pramono mengatakan bahwa realisasi Rp4,7 Triliun tersebut di antaranya berdasarkan hasil LKPM awal tahun, realisasi investasi Kota Bekasi berada di urutan ke empat terbesar di Jawa Barat dari target investasi sebesar Rp14,97 Triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Investasi tersebut berasal dari 767 Penanaman Modal Asing (PMA) dengan total investasi Rp2,6 triliun, dan 3.454 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total investasi Rp2,1 triliun.
“Sesuai dengan laporan itu targetnya 20 persen untuk triwulan satu, alhamdulillah tercapai 35 persen atau Rp4,7 triliun dari target tahun 2024,” ucap Teguh Catur Pramono saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com melalui keterangannya, dikutip Kamis (04/07/2024).
Berdasarkan Investasi yang masuk pada triwulan pertama, kata dia, didominasi oleh berbagai sektor meliputi perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
“Berdasarkan pelaporan pelaku usaha melalui LKPM, penyerapan tenaga kerja tercatat sebanyak 7.813 orang. Jumlah ini juga menempatkan kota Bekasi di urutan ke empat di antara Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Barat,” jelasnya
Apabila berkaca dari realisasi investasi Tahun 2023 lalu, kata Catur, Kota Bekasi berhasil mencapai di angka Rp12,3 triliun, atau 89 persen.
“Sementara tahun ini target bagi target investasi ditetapkan sebesar Rp14,97 Triliun. Dengan begitu, DPMPTSP tahun ini harus ekstra melakukan pengawasan hingga pembinaan seluruh pelaku usaha guna mencapai target investasi,” tuturnya
Adapun target investasi hingga akhir tahun nanti, kata dia, DPMPTSP perlu melakukan pengawasan maupun pembinaan dalam upaya meningkatkan kepatuhan perusahan dalam melaporkan penanaman modal.
Langkahnya dengan terus meningkatkan sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) pelaporan LKPM.
“Tahun lalu kita ada event dimana penghargaan terhadap perusahaan yang aktif melaporkan LKPM, dan realisasi investasi terbesar. Jadi di satu sisi kita dorong mereka untuk lapor, di satu sisi kita beri mereka penghargaan,” imbuhnya.
Selain itu, melalui Bimtek tahun ini juga tidak difokuskan pada satu lokasi. Melainkan pelaksanaan Bimtek dan sosialisasi juga diselenggarakan di setiap Kecamatan.
Kemudian, petugas yang telah memiliki sertifikasi di bidang penanaman modal juga diberi tugas mengawasi dan mendampingi 10 hingga 50 perusahaan.
“Kita sudah berjalan di enam lokasi kecamatan untuk sosialisasi LKPM. Di lokasi kita juga diperbantukan untuk pembuatan NIB dan pelaporan LKPM. Nanti bulan depan lanjut di enam kecamatan lain,” tutupnya.