Ini Dia Gejala Subvarian BA.5 yang Bikin Kasus COVID-19 di Indonesia Naik

- Jurnalis

Sabtu, 6 Agustus 2022 - 09:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

COVID-19 BA.5 menjadi subvarian yang paling banyak menyebar tidak hanya di Amerika Serikat, namun di berbagai negara lainnya termasuk Indonesia.

COVID-19 BA.5 menjadi subvarian yang paling banyak menyebar tidak hanya di Amerika Serikat, namun di berbagai negara lainnya termasuk Indonesia.

Namun ada gejala Subvarian BA.5 yang membedakan varian ini dengan beberapa varian COVID-19 sebelumnya seperti dikutip dari The New York Times pada Sabtu (06/08/2022).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para ahli mengatakan bahwa secara garis besar gejala Subvarian BA.5 ini tidak memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan varian Omicron sebelumnya.

Pasien yang terinfeksi BA.5 biasanya mengalami gejala batuk, pilek, sakit pada tenggorokan (radang), nyeri sendi, sakit kepala dan merasa kelelahan.

Namun ada satu yang membedakan BA.5 dari varian lain adalah jarang ditemukan pasien BA.5 yang mengalami anosmia atau kehilangan indera perasa dan penciuman.

“Pasien BA.5 juga jarang mengalami sesak napas, gelaja yang paling dirasakan oleh pasien dengan varian Delta atau varian COVID lainnya,” ujar dokter spesialis penyakit menular dari University of California, San Francisco Dr. Peter Chin-Hong.

Sementara itu ahli penyakit paru dari Cleveland Clinic Dr. Joseph Khabbaza mengatakan pasien BA.5 cenderung mengalami gejala pada pernapasan bagian atas mulai dari pangkal tenggorokan hingga ujung hidung.

“Banyak pasien dengan BA.5 yang mengalami rasa sakit akibat penyumbatan sinus dan radang tenggorokan yang cukup parah,” kata Khabbaza.

Di Indonesia sendiri berdasarkan data Satgas COVID-19, kasus konfirmasi positif mingguan sudah mengalami kenaikan hingga 15 kali lipat.

Baca Juga:  Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Nasional Capai 280 Juta Dosis di Akhir 2021

Adapun lima daerah penyumbang kasus positif mingguan terbesar Indonesia adalah DKI Jakarta 12,93%, Jawa Barat 8,28%, Banten 11,85%, Jawa Timur 4,15%, dan Kalimantan Selatan 12,79%.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengemukakan pada Jumat (05/08/2022) kemarin, bahwa kehadiran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak bisa dianggap enteng karena menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia dan Singapura.

Baca Juga:  Ini Kata Kapolsek Bekasi Timur Terkait Tewasnya Pasien Isolasi, Direktur RSUD CAM Kota Bekasi Bungkam

“Kita harus waspada karena potensi lonjakan kasus itu masih ada. Kita perlu meminimalisir potensi lonjakan kasus dengan belajar dari negara-negara tersebut,” terang Wiku. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dukung Lingkungan Berkelanjutan, Lima PLTS Alfamidi Reduksi 249,76 Ton Emisi Karbon
Butterfly Consulting Indonesia One Stop Solution Cyber Security
Banjir Promo Menarik, Mandiri Utama Finance Gelar Pameran Otomotif MUF Auto Fest 2024 di Bekasi
Rayakan Kemerdekaan Pakai MyPertamina, Raih Berbagai Promo Voucher dan Cashback.
Inovasi ‘Betel Leaf Empowerment Hub’ Sabet Tiga Penghargaan, Ini Daftarnya
Total Deposit Rp293,4 Miliar, 197 Ribu Remaja Usia 11-19 Tahun Kecanduan Judi Online
Microsoft Bing Hadirkan ‘Artificial Intelligence’, Akses Informasi Lebih Efisien dan Komprehensif
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih Juara III Derap Kerja Sama Jakarta 2024

Berita Terkait

Rabu, 21 Agustus 2024 - 10:17 WIB

Butterfly Consulting Indonesia One Stop Solution Cyber Security

Rabu, 21 Agustus 2024 - 08:03 WIB

Banjir Promo Menarik, Mandiri Utama Finance Gelar Pameran Otomotif MUF Auto Fest 2024 di Bekasi

Selasa, 13 Agustus 2024 - 19:42 WIB

Rayakan Kemerdekaan Pakai MyPertamina, Raih Berbagai Promo Voucher dan Cashback.

Minggu, 11 Agustus 2024 - 13:17 WIB

Inovasi ‘Betel Leaf Empowerment Hub’ Sabet Tiga Penghargaan, Ini Daftarnya

Jumat, 26 Juli 2024 - 20:51 WIB

Total Deposit Rp293,4 Miliar, 197 Ribu Remaja Usia 11-19 Tahun Kecanduan Judi Online

Berita Terbaru

error: Content is protected !!