Gelombang Omicron Mulai Menjalar di Benua Biru, Eropa “Lockdown”

- Jurnalis

Selasa, 21 Desember 2021 - 07:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Benua Eropa mulai kerepotan dengan ancaman penyebaran varian Omicron seiring ditemukannya kasus itu di beberapa negara benua biru tersebut. Varian Omicron yang sangat menular sudah mendorong pemerintah di sana untuk terburu-buru dalam aturan baru. Selain memperketat pintu masuk negara, surveilans genomik pun mesti ditingkatkan.

The Economist mewartakan, Belanda telah mengonfirmasi melakukan aturan lockdown semasa libur Natal dan Tahun Baru demi mengatasi penyebaran cepat COVID-19 varian Omicron.

Kebijakan seperti ini kemungkinan diikuti berbagai negara lain di Eropa dan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Amerika Serikat, penasehat kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci, meminta warga yang ingin mengunjungi rumah keluarga agar mendapatkan booster vaksin COVID-19 lebih dulu dan diimbau selalu mengenakan masker di area publik.

Fauci bilang Omicron ‘mengamuk di seluruh dunia’, perjalanan mengunjungi keluarga disebut meningkatkan risiko infeksi COVID-19 bahkan di antara orang-orang yang sudah divaksin. Sejak awal bulan ini kasus Covid-19 di AS sudah meningkat 50 persen.

Pusat kota-kota di Belanda kini telah sepi setelah pengumuman penerapan lockdown oleh Perdana Menteri Mark Rutte. Ini membuat warga yang sudah membuat rencana merayakan Natal menjadi kacau.

Baca Juga:  Jepang Setarakan COVID-19 dengan Flu Biasa Mulai 8 Mei 2023

Saat lockdown semua toko non-esensial wajib tutup, termasuk restoran, pangkas rambut, museum, dan tempat publik lainnya mulai 20 Desember hingga 14 Januari 2022.

Beberapa negara di Eropa juga sedang mempertimbangkan pengetatan aktivitas warga, meski penerapannya bisa jadi bukan lockdown seperti di Belanda. Pembatasan itu bakal dilakukan ketika bisnis seharusnya meningkat lantaran pada Desember banyak orang lebih banyak belanja, mencari hiburan, dan jalan-jalan.

Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, menjelaskan ada kemungkinan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akan memberlakukan pembatasan sebelum Natal.

Kata Javid pemerintahan menanggapi saran ‘serius’ dari para ilmuwan negara, mengamati data dengan cermat, dan akan menyeimbangkan keduanya untuk kebijakan yang akan mempengaruhi berbagai bidang termasuk bisnis dan pendidikan.

Sementara itu pemerintah Italia sedang mengkaji kebijakan pembatasan saat libur Natal dan Tahun Baru. Setelah pertemuan kabinet pada 23 Desember nanti, Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, bisa menerapkan aturan bahwa hanya orang-orang yang sudah divaksin dan terbukti negatif COVID-19 yang boleh mengakses area kerumunan, ini meliputi kelab malam atau stadion.

Baca Juga:  Catat, Ini Dia Langkah Perawatan Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran

Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach menyatakan tak mau menerapkan lockdown pada Natal tetapi mengingatkan bahwa gelombang kelima COVID-19 yang terjadi sekarang tidak bisa dihentikan. Ia juga mengatakan vaksinasi adalah satu-satunya jalan menyelesaikan pandemi.

Pada tepi barat Uni Eropa khususnya telah membuat kemajuan yang baik dalam pemberian dosis pertama vaksin COVID-19. Hampir 89% orang Portugis, 83% orang Spanyol, 80% orang Prancis dan 79% orang Italia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Ini dibandingkan dengan 76% di Inggris, 73% di Jerman, 73% di Amerika dan bahkan proporsi yang lebih rendah di beberapa bagian Eropa tengah dan timur.

Omicron adalah varian berbahaya COVID-19 yang pertama kali dideteksi bulan lalu di selatan Afrika dan Hong Kong. Penyebarannya kini sudah ke 89 negara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk di Indonesia.

Berita Terkait

Terkait Mundurnya Penerapan NIK Jadi NPWP, Ini Dia Penjelasan Bos Pajak
UN Women: Dua Ibu Terbunuh Setiap Jam Akibat Serangan Israel di Gaza
Google Bakal Hapus Gmail per 1 Desember 2023, Begini Cara Agar Email Tak Hilang
Ini Dia Cara Cek Produk yang Dukung Penjajahan Israel di Palestina
Olok-olok Jalur Gaza ala Dominos Pizza Israel, Topping Jamur Hitam di Peta Palestina
Coldplay Konser di Jakarta, Chris Martin: Boleh Dong Pinjam Seratus
Hindari Boikot, Supermarket Lidl di Prancis Samarkan Alpukat Israel jadi Produk Maroko
Beda dengan Cabang Israel, McDonald’s Arab Saudi Donasi Rp8,3 Miliar untuk Palestina di Gaza
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 28 November 2023 - 17:33 WIB

Insiden Pemukulan Oknum ASN Distaru Kota Bekasi Terhadap Satpol PP Berujung Damai

Selasa, 28 November 2023 - 17:21 WIB

Ini Dia Enam Program Unggulan PPP Kota Bekasi

Selasa, 28 November 2023 - 12:34 WIB

Eks Petinju Tanpa Sebab Tampar ASN Satpol PP Bertubuh Mungil

Minggu, 26 November 2023 - 15:29 WIB

BPBD Prediksi Potensi Curah Hujan di Kota Bekasi Terjadi Sampai April 2024

Sabtu, 25 November 2023 - 16:28 WIB

Balon Gas HGN 2023 Meledak, Delapan Guru di Bekasi Alami Luka Bakar

Sabtu, 25 November 2023 - 15:48 WIB

Gasak Satu Motor dan Dua Handphone, Begal Merajalela di Mustikajaya Bekasi

Jumat, 24 November 2023 - 20:40 WIB

Terkait Jualan Pigura Wali Kota Bekasi, Humas Pemkot Bilang Begini

Jumat, 24 November 2023 - 12:18 WIB

Raih ‘Golden Ticket’ DPP Golkar, Ade Puspitasari Calon Wali Kota Bekasi 2024

Berita Terbaru

Enam program unggulan PPP Kota Bekasi.

Politik

Ini Dia Enam Program Unggulan PPP Kota Bekasi

Selasa, 28 Nov 2023 - 17:21 WIB