Jadi Korban Janji Palsu Sholihin, Eks Caleg PPP Kota Bekasi Pilih Tri Adhianto-Harris Bobihoe

- Jurnalis

Selasa, 12 November 2024 - 10:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Caleg PPP Kota Bekasi 2024 putar haluan dengan mendukung paslon nomor urut 3 (tiga) Tri Adhianto-Harris Bobihoe (Ridho), pada Pilkada 27 November 2024 mandatang.

Mantan Caleg PPP Kota Bekasi 2024 putar haluan dengan mendukung paslon nomor urut 3 (tiga) Tri Adhianto-Harris Bobihoe (Ridho), pada Pilkada 27 November 2024 mandatang.

Belasan Calon legislatif (caleg) Partai Persatuan Pembangungan (PPP) Kota Bekasi 2024 yang notabene partai pengusung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Heri Koswara-Sholihin putar haluan dengan mendukung paslon nomor urut 3 (tiga) Tri Adhianto-Harris Bobihoe (Ridho), pada Pilkada 27 November 2024 mandatang.

Mewakili 31 eks Caleg PPP lainnya yang berhalangan hadir di kediaman Tri Adhianto, Senin (11/11/2024) malam, Koordinator mantan caleg PPP Kusnadi menyebutkan bahwa barisan para mantan ini dipastikan memberikan dukungan kepada paslon nomor 3.

Dukungan kepada Tri Adhianto ditandai dengan pembacaan pernyataan sikap bersama.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejumlah alasan tercurah sehingga kader PPP mengalihkan pilihan dan dukungannya kepada Tri Adhianto-Harris Bobihoe berdasarkan kecintaan mereka terhadap Kota Bekasi.

Selain itu, pengalihan dukungan tersebut juga dalam rangka mencari pemimpin berintegritas tinggi dan dicintai masyarakat. Di sisi lain, sosok Tri Adhianto dinilai sudah terbukti bekerja nyata untuk Kota Bekasi.

Baca Juga:  Sempat Tertunda, Pj Wali Kota Bekasi Gelontorkan Dana Hibah KONI Rp25 Miliar

Janji Palsu saat Pemilu Legislatif 2024

Para mantan caleg partai berlogo kabah itu juga mengaku tak mau dipimpin oleh calon kepala daerah yang tak memiliki komitmen atau membuat janji palsu.

Ketika ditanyakan mengenai janji palsu, belasan eks Caleg PPP tersebut kompak membeberkan bahwa mereka sempat dijanjikan akan digelontorkan bantuan anggaran sebesar Rp1 miliar per caleg demi mendongkrak raihan suara PPP dalam Pileg Februari 2024 lalu.

Namun, hingga pemilihan berlangsung, suntikan bantuan tersebut tak kunjung datang.

“Ibaratnya, keluarga sendiri saja dibohongi, apalagi masyarakat,” kata salah seorang di antara mereka.

Berangkat dari kekecewaan ini, mereka bertekad memenangkan pasangan Ridho dengan melakukan sosialisasi dan berperan aktif di wilayahnya untuk menggalang suara.

Baca Juga:  Sediakan Jersey nomor 1 sampai 25, BJB Bekasi Jamin Tak Ada Unsur Politis

Mereka juga berjanji membangun komunikasi, konsolidasi dan membuka jaringan secara masif.

Untuk diketahui, dua dari belasan mantan caleg tersebut merupakan kader PPP yakni, H Nias Imron dan Hj Ida.

“H Nias merupakan Ketua PAC PPP Pondokmelati dan Hj Ida merupakan pengurus harian,” ungkap Kusnadi.

Pada kesempatan tersebut, keduanya menanggalkan baju kebesaran PPP yang kemudian langsung diganti dengan rompi Ridho yang disematkan sendiri oleh Tri Adhianto.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi rakyatbekasi, sejumlah Caleg PPP Kota Bekasi pada Pemilu Legislatif Februari 2024 yang merupakan korban janji palsu, di awali dengan mendatangi kantor PPP dan bertemu dengan Sholihin yang didampingi ‘Hz’.

Kemudian mereka ditawarkan atau diminta untuk menjadi Caleg PPP dengan mengisi formulir pendaftaran Caleg dengan iming-iming Rp 1 Miliar ditambah Rp 500 Juta sebagai dana logistik kampanye bagi caleg tersebut.

Baca Juga:  Fraksi PDI Perjuangan Pastikan Pemkot Bekasi Berikan THR untuk TKK

Namun nasi sudah menjadi bubur, MoU dana Rp 1 Miliar untuk pencalegan yang ditunggu-tunggu tak pernah terwujud meski sudah dijanjikan mulai dari isi formulir pendaftaran Caleg PPP, kemudian Daftar Caleg Sementara (DCS), Daftar Caleg Tetap (DCT) hingga Pileg 2024 berlangsung, tak kunjung terealisasi.

Walhasil, para Caleg PPP korban iming-iming janji palsu hampir semuanya menjadi pengangguran, karena mereka harus mengundurkan diri dari perkerjaannya saat mendaftar Caleg. Pengunduran diri tersebut salah satu persyaratan dalam pencalegan.

Jadi bagaimana? masih mau memilih pemimpin yang suka janji palsu?

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Laporkan Korbannya
H-6 Pemungutan Suara, Polrestro Bekasi Kota Petakan 15 TPS Ini Rawan Konflik
KPU Imbau Paslon Maksimalkan Momentum Debat Publik Pilkada Kota Bekasi Besok
KH Abdul Hadi meRIDHOi Pilkada Kota Bekasi 2024 Aman dan Damai
Matangkan Kesiapan Sengketa Pilkada, Bawaslu Gelar Diskusi Implementasi Produk Hukum Kepemiluan
KPU Kota Bekasi Siap Gelar Debat Publik Kedua, Berikut Tema, Sub Tema dan Tim Panelisnya
Lima Tahun Tidak Naik, Bawaslu Tuntut Kenaikan Uang Kehormatan Panwascam hingga 100 Persen
Bawaslu Sebut Kekurangan 57 Ribu Lembar Surat Suara Pilkada 2024, KPU Kota Bekasi: Tidak Sebanyak Itu

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 19:03 WIB

Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Laporkan Korbannya

Kamis, 21 November 2024 - 15:29 WIB

H-6 Pemungutan Suara, Polrestro Bekasi Kota Petakan 15 TPS Ini Rawan Konflik

Kamis, 21 November 2024 - 09:18 WIB

KPU Imbau Paslon Maksimalkan Momentum Debat Publik Pilkada Kota Bekasi Besok

Rabu, 20 November 2024 - 15:59 WIB

Matangkan Kesiapan Sengketa Pilkada, Bawaslu Gelar Diskusi Implementasi Produk Hukum Kepemiluan

Rabu, 20 November 2024 - 15:47 WIB

KPU Kota Bekasi Siap Gelar Debat Publik Kedua, Berikut Tema, Sub Tema dan Tim Panelisnya

Berita Terbaru

Tim  Kuasa Hukum Sholihin dari Tim Advokasi Patriot Indonesia.

Pilkada 2024

Kuasa Hukum Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Laporkan Korbannya

Kamis, 21 Nov 2024 - 19:03 WIB