KOTA BEKASI – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi Tri Adhianto mengaku dirinya terus menjalin komunikasi dengan seluruh Partai Politik (Parpol) di Kota Bekasi demi menjajaki bangunan koalisi pada gelaran Pilkada Kota Bekasi 2024 mendatang.
Terbaru, Eks Wali Kota Bekasi Periode 2018 – 2023 yang akrab disapa Mas Tri ini baru saja dideklarasikan oleh BARAK TRI AK-145 (Barisan Rakyat Tri Adhianto Kompak 145 RW se dapil 1, 4 & 5 Kota Bekasi) dengan mengusung dirinya sebagai Calon Wali Kota Bekasi Tahun 2024 – 2029.
“Komunikasi politik terus kita lakukan. Secara informal bahwa hubungannya kan persahabatan di antara seluruh ketua – ketua partai yang ada di Kota Bekasi,” ucap Mas Tri kepada awak media seusai acara deklarasi BARAK TRI AK-145, Jumat (29/03/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendati secara komunikasi politik baru sebatas pembahasan informal, kata dia, namun tidak menutup kemungkinan bahwa PDI Perjuangan bisa berkoalisi dengan seluruh Parpol.
Keputusan akan bangunan koalisi di Kota Bekasi, kata Mas Tri, kembali lagi kepada masing-masing DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai.
“Ah itu semua kan penjajakan-penjajakan (menyoal pembahasan bangunan koalisi Partai untuk Pilkada Kota Bekasi mendatang). Jadi proses, karena semua akan menunggu perintah DPP kita masing-masing,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Mas Tri mengaku dirinya sangat menyambut baik dengan beberapa Forum RW yang ikut ambil bagian dalam BARAK TRI AK-145 yang mendukungnya kembali menjadi orang nomor satu di Kota Bekasi.
“Ini suatu bentuk dukungan moral, tanpa mendahului apa yang nanti akan diputuskan oleh DPP (PDI Perjuangan). Tentunya ini bagian dari dinamisasi demokrasi dukungan masyarakat yang ada,” imbuhnya.
Lebih lanjut Mas Tri mengatakan bahwa masih banyak persoalan dan pekerjaan rumah yang ingin diselesaikan oleh dirinya bilamana kelak terpilih menjadi Kepala Daerah.
Sebab, dalam masa kepemimpinannya bersama Rahmat Effendi (kala itu menjadi Wali Kota Bekasi dan Tri Adhianto sebagai Wakil Wali Kota Bekasi) sejak 2018 silam, persoalan dan pekerjaan rumah tersebut belum sepenuhnya terselesaikan.
“Jadi saya kira yang penting adalah adanya satu keinginan yang besar, bahwa masih banyak persoalan yang belum tuntas dalam lima tahun kemarin. Dan kita juga masih terus berpacu dengan kondisi perkembangan Kota yang sangat dinamis, Kota yang modern, Kota yang diharapkan adalah Kota dengan pelayanan cepat dan mudah diakses,” sambungnya.
“Kemudian yang lebih penting adalah suatu rasa memiliki dari seluruh stakeholder yang ada di Kota Bekasi, terkait dengan proses pembangunan yang ada,” pungkasnya.