Senin (03/01/2021) pagi, angka vaksinasi bahkan telah mencapai sebanyak 281.299.690 dosis dan angka vaksinasi pada anak-anak telah mencapai 3,8 juta dosis
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, angka vaksinasi Covid-19 di Indonesia tercatat telah mencapai target yang ditetapkan pada akhir 2021, yakni lebih dari 280 juta dosis. Pada Senin (03/01/2021) pagi, kata dia, angka vaksinasi bahkan telah mencapai sebanyak 281.299.690 dosis.
“Pada hari ini juga patut kita syukuri, saya udah khawatir nanti akhir tahun target kita 280 juta dosis vaksin bisa disuntikkan ke seluruh masyarakat tercapai atau tidak. Ternyata tadi pagi saya cek sudah berada di angka 281.299.690 dosis,” kata Jokowi saat peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, Jakarta, Senin (03/01/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebut, upaya untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada masyarakat di berbagai daerah pun bukan merupakan upaya yang mudah mengingat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Sementara itu, angka vaksinasi pada anak-anak juga tercatat terus mengalami peningkatan. Terkini angka vaksinasi pada anak-anak telah mencapai 3,8 juta. Jokowi mengatakan, sebanyak 79,6 persen masyarakat pun tercatat telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dan sebanyak 54,8 persen masyarakat menerima suntikan vaksin dosis kedua.
“Dan untuk ibu kota-ibu kota provinsi, kota-kota besar yang interaksi masyarakatnya tinggi juga sudah di atas 70 persen,” tambah Jokowi.
Selain itu, sebanyak 27 provinsi juga tercatat telah mencapai target dosis pertama di atas 70 persen. Capaian ini, kata dia, merupakan kerja keras seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI dan Polri, BIN, dan juga perusahaan-perusahaan swasta, serta organisasi masyarakat.
“Kebersamaan, gotong royong inilah modal kita,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia kini juga masih terkendali. Saat ini, kasus harian bahkan turun drastis menjadi 174 kasus per 2 Januari sejak puncak kasus kedua yang terjadi pada Juli 2021. Ia pun berharap agar penurunan kasus ini dapat terus dipertahankan di tahun ini.
“Inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar tidak terjadi kasus seperti tahun 2021 di pertengahan Juli,” katanya.