KOTA BEKASI – Satresnarkoba Polres Metro Bekasi Kota meringkus seorang pengedar narkotika berjenis Shabu dengan dugaan barang bukti berasal dari China melalui berat 10.65 Kilogram. Pelaku berinisial MH (40) dengan diamankan di sekitaran wilayah Kecamatan Pondok Gede pada Jumat (12/04) kemarin.
Kasatres Narkoba Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Farlin Lumban Toruan mengatakan bahwa pelaku diamankan oleh Unit 1 Subnit 2 Satresnarkoba Polres Metro Bekasi Kota. Penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat, Senin (08/04), bahwa sering terjadi transaksi narkotika jenis Shabu di sekitaran wilayah tersebut.
“Kemudian, pada hari Jumat (12/04) sekira pukul 18.30 WIB, Pelaku MH berhasil diamankan oleh petugas dengan metode undercover buy untuk menangkap pelaku di Jalan Raya Caman Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede,” ucap Farlin kepada awak media di Mapolrestro Bekasi Kota, Rabu (17/04/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya pada Sabtu (13/04) esoknya, kata dia, petugas melakukan tahap pengembangan kasus hingga menuju ke wilayah Desa Limus Nunggal Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor yang merupakan lokasi kontrakan milik pelaku.
“Disana petugas menemukan beberapa barang bukti 19 bungkus yang kecil dan yang besar narkotika jenis Shabu berjumlah 10.654 gram bruto (10.65 Kilogram),” ungkapnya.
Farlin menerangkan bahwa pelaku juga akan melakukan pengenderan barang bukti tersebut ke seseorang berinisial KA dari daerah Riau yang kini menjadi pengembangan petugas.
“Jadi pelaku MH ini memang dia pengedar, kemudian masih dalam penyelidikan kita untuk pengembangan selanjutnya. Untuk sementara masih dalam penyelidikan tapi diduga barang ini berasal dari China,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan, lanjut dia, MH berstatus sebagai Residivis melalui kasus yang sama Tahun 2022 lalu, dimana dirinya baru melakukan pengenderan selama dua pekan terakhir.
“Dengan pelaku melakukan pengenderan ke wilayah Jabodetabek. Serta, bilamana barang bukti tersebut dikonversikan secara rupiah bisa mencapai Rp10,6 Miliar yang nantinya hasil barang bukti segera kita musnahkan,” sambungnya.
Sementara, atas perkara ini pelaku dikenakan Pasal 112 Ayat 2 dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 Tahun. Maupun Pasal 114 Ayat 2 dengan ancaman hukuman pidana penjara tahun dan paling lama 20 Tahun.