Festival Olahraga Masyarakat (FORKOT) Kota Bekasi yang berlangsung pada Minggu (15/06/2025) sukses menarik lebih dari 2.500 peserta, menandai antusiasme tinggi masyarakat dalam membangun pola hidup sehat melalui olahraga.
Acara tahunan yang digagas Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bekasi ini menghadirkan berbagai kegiatan olahraga dari beragam kategori.
Sejak pagi, warga Kota Bekasi memenuhi berbagai titik lokasi yang telah disiapkan panitia. Ajang ini tidak hanya menawarkan kompetisi, tetapi juga menjadi wadah edukasi bagi generasi muda dalam mengenal dan mengembangkan olahraga tradisional serta berbasis budaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, antusias warga sangat luar biasa. Lebih dari 2.500 peserta terlibat dalam berbagai jenis lomba. Ini membuktikan bahwa semangat masyarakat untuk hidup sehat dan aktif sangat tinggi,” ujar Ketua KORMI Kota Bekasi Dwi Setyowati.
Selain menjadi sarana rekreasi, kata dia, FORKOT IV juga mendorong pelestarian olahraga tradisional, yang selama ini kurang mendapat perhatian. Sejumlah cabang olahraga khas Indonesia dipertandingkan, termasuk:
- Senam aerobik, senam ayo bersatu, line dance, dan pound fit untuk kebugaran.
- Street soccer, skateboard, dan panahan tradisional untuk olahraga petualangan.
- Silat tradisional, seni bertarung Kyokushin, serta permainan budaya seperti ketapel, layangan, dan sepeda ontel.
“Di KORMI, istilah cabang olahraga disebut indorga, yakni induk organisasi yang mengembangkan olahraga non-kompetitif dan berbasis budaya,” tambah Dwi Setyowati.
Salah satu tujuan utama FORKOT IV adalah mendorong anak-anak untuk lebih aktif secara fisik, sekaligus menjauhkan mereka dari ketergantungan gadget. Melalui berbagai kegiatan olahraga yang menyenangkan, anak-anak diajak untuk bergerak tanpa merasa sedang berolahraga.
“Anak-anak bisa tetap semangat, berkeringat, dan berolahraga dengan cara yang menyenangkan. Mereka gembira, dan itulah esensi olahraga masyarakat —sehat, bugar, bahagia,” tutur Dwi Setyowati.
Selain menjadi ajang rekreasi, tambah dia, FORKOT IV juga berfungsi sebagai sarana pembinaan dan pencarian bakat olahraga masyarakat.
Para peserta terbaik dari setiap lomba berpeluang mewakili Kota Bekasi dalam kompetisi tingkat provinsi maupun nasional.
“Kami terus mendorong agar para penggiat dan atlet olahraga tradisional maupun rekreasi memiliki ruang berkembang. Dari sini, mereka bisa melangkah ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Dwi Setyowati.
Sementara itu Ketua KORMI Jawa Barat, Denda Alamsyah, mengaku dirinya sangat mengapresiasi penyelenggaraan FORKOT IV yang dinilai lebih aktif dan progresif dibandingkan kota/kabupaten lain.
“Kegiatan seperti ini jangan berhenti. Saya harap bisa terus dilakukan rutin setiap tahun. Ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga soal membangun kebersamaan, memperkuat budaya lokal, dan menjaga kesehatan masyarakat,” ujar Denda Alamsyah.