Unsur Pemangku Wilayah Kecamatan Bekasi Timur melakukan peninjauan pasca terjadinya temuan limbah B3 berupa gumpalan karung kaporit yang disimpan di salah satu rumah warga.
Limbah tersebut menimbulkan gangguan pernapasan bagi warga setempat di Jalan Mawar RT 5 RW 14, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (15/02/2025).
Camat Bekasi Timur, Fitri Widyati, menyatakan bahwa kedatangan pihaknya ke lokasi bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pengecekan kepada korban yang sempat terdampak oleh temuan kaporit.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, beberapa warga yang sempat terdampak oleh limbah B3 kaporit sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Sejauh ini, lingkungan sudah aman,” ucap Fitri saat ditemui di lokasi, Minggu (16/02/2025).
Ia menjelaskan bahwa atas kejadian ini, unsur Kecamatan Bekasi Timur dijadwalkan dalam waktu dekat akan segera melakukan penyuluhan tentang bahaya limbah B3 bersama DLH Kota Bekasi kepada warga.
“Karena bahaya limbah B3 tidak bisa dipergunakan sembarangan. Penyuluhan ini akan dilaksanakan pekan ini dan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan oleh puskesmas untuk mengantisipasi dampaknya,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan UPTD Pematusan dari DBMSDA Kota Bekasi untuk melakukan pengerukan saluran air di sekitar lokasi.
“Apabila masih ada endapan sisa-sisa kaporit di sekitar lokasi, kami akan segera membersihkannya. Namun, sejauh ini keadaan di lokasi sudah dalam keadaan aman terkendali,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup, dan Penegakan Hukum (PPKLHPH) Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Andy Frengky, menyatakan bahwa berat limbah B3 kaporit yang ditemukan di lokasi tidak seberat 50 kilogram seperti yang diinformasikan sebelumnya.
“Berat limbah B3 kaporitnya hanya berkisar 8 hingga 10 kilogram saja. Mungkin sudah tercampur dengan lumpur sehingga terlihat lebih berat,” jelasnya.
Andy menjelaskan bahwa kaporit sendiri sebenarnya tidak berbahaya bagi masyarakat, namun jika sudah kadaluarsa, bahan tersebut dapat berbahaya dan menyebabkan sesak napas serta iritasi mata apabila dibuang secara sembarangan.
“Kami tadi juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga bahwa limbah yang berstatus seperti limbah B3 tidak bisa dibuang sembarangan. Namun, sejauh ini tidak ada kendala. Para korban juga sudah dalam keadaan sehat setelah sempat dirawat di rumah sakit,” paparnya.
Dengan adanya penyuluhan dan edukasi mengenai bahaya limbah B3, diharapkan warga lebih waspada dan berhati-hati dalam menangani limbah berbahaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.