Alumni Cipayung Plus menyerukan pentingnya integritas dan transparansi dalam pelaksanaan kontestasi pimpinan daerah lima tahunan.
Dalam pernyataan resmi, mereka menyoroti tiga poin utama untuk memastikan proses demokrasi berjalan jujur dan adil.
Jupri, perwakilan dari Alumni Cipayung Plus, menekankan perlunya profesionalisme dari penyelenggara pemilu. “Kami mengingatkan agar penyelenggara tidak bersikap pragmatis dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga mendorong tindakan tegas terhadap potensi pelanggaran hukum. “Jika ada pelanggaran, harus diproses secara hukum, termasuk pidana, tanpa negosiasi. Jangan sampai terjadi kekisruhan seperti dalam perhitungan pemilu legislatif sebelumnya,” tambah Muhammad Jupri.
Selain itu, Alumni Cipayung Plus menegaskan komitmen mereka untuk mengawasi jalannya rekapitulasi suara.
Menurut Muhammad Jupri, aktivis di Kota Bekasi siap mengerahkan simpul-simpul massa untuk mencegah terjadinya kecurangan selama proses tersebut.
“Kami hidup di era keterbukaan. Karena itu, kami akan melakukan kontrol ketat demi memastikan proses pemilu berjalan transparan,” kata Muhammad Jupri.
Tak hanya itu, Alumni Cipayung Plus juga mengimbau semua pasangan calon agar menerima hasil pemilu dengan lapang dada.
Mereka meminta para kandidat menyampaikan opini berbasis data yang valid kepada masyarakat guna mencegah disinformasi.
“Kami berharap semua calon siap menang dan siap kalah. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah menggunakan hak politiknya dalam Pilkada 2024,” tutup Muhammad Jupri.
Seruan ini menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, penyelenggara, dan pengawas untuk menciptakan proses demokrasi yang sehat.
Alumni Cipayung Plus menekankan bahwa integritas dan transparansi adalah kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.