Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mencatatkan prestasi signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) untuk tahun 2024, Kota Bekasi berhasil menempati peringkat ketiga sebagai kota dengan tingkat kemiskinan terendah se-Provinsi Jawa Barat. Capaian ini merupakan buah dari berbagai program intervensi yang dijalankan secara terpadu dan tepat sasaran.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, mengonfirmasi pencapaian positif ini pada Kamis (24/07/2025).
Menurutnya, keberhasilan menekan angka kemiskinan adalah hasil kerja kolaboratif dan komitmen berkelanjutan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Secara data, tingkat kemiskinan Kota Bekasi sudah sangat baik. Kita berada di posisi terendah ketiga se-Jawa Barat, dan ini menjadi bukti bahwa program yang berjalan sudah di jalur yang benar,” ujar Alexander kepada rakyatbekasi.com dalam keterangannya.
Data BPS: Posisi Kota Bekasi di Peta Jawa Barat
Menurut laporan resmi BPS, jumlah penduduk miskin di Kota Bekasi pada tahun 2024 tercatat sebanyak 128,84 ribu jiwa atau setara dengan 4,01 persen dari total populasi.
Angka ini menempatkan Kota Bekasi dalam tiga besar wilayah dengan persentase penduduk miskin terendah di Jawa Barat.
Berikut adalah perbandingannya dengan dua kota lainnya:
- Kota Depok: 2,34%
- Kota Bandung: 3,87%
- Kota Bekasi: 4,01%
Data ini menunjukkan bahwa meskipun berada di lingkungan megapolitan dengan tantangan urban yang kompleks, Kota Bekasi mampu mengendalikan laju kemiskinan secara efektif.
Strategi Terpadu Tekan Angka Kemiskinan
Alexander Zulkarnain menjelaskan bahwa capaian ini tidak lepas dari pendekatan holistik yang diterapkan Pemkot Bekasi.
Program yang dijalankan tidak hanya bersifat bantuan langsung, tetapi juga mencakup pemberdayaan jangka panjang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi warga.
Beberapa program unggulan yang menjadi tulang punggung penanganan kemiskinan di Kota Bekasi antara lain:
- Bantuan Sosial Terpadu: Penyaluran bantuan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang datanya terus dimutakhirkan.
- Jaminan Kesehatan: Program Kartu Sehat Berbasis NIK untuk memastikan akses layanan kesehatan gratis bagi warga tidak mampu.
- Pendidikan untuk Semua: Bantuan dan beasiswa bagi siswa dari keluarga prasejahtera untuk mencegah putus sekolah.
- Pelatihan dan Kewirausahaan: Program pelatihan keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan bantuan modal untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Fokus pada Bantuan Langsung yang Tepat Sasaran
Salah satu program yang baru saja rampung adalah penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari APBD.
Bantuan ini disalurkan kepada ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang telah terverifikasi dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kami baru saja menyelesaikan penyaluran BLT sebesar Rp250 ribu per KPM. Bantuan ini ditujukan untuk mereka yang masuk dalam kategori masyarakat tidak mampu dan terdata secara resmi, sehingga penyalurannya benar-benar tepat sasaran,” tambah Alexander.
Tantangan ke Depan dan Komitmen Berkelanjutan
Meskipun telah menunjukkan hasil positif, Pemkot Bekasi menyadari bahwa tantangan kemiskinan perkotaan tetap dinamis.
Komitmen untuk terus menyempurnakan program dan memperkuat basis data penerima manfaat menjadi prioritas agar tidak ada warga yang tertinggal.
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai program bantuan sosial atau ingin melakukan pengecekan status dalam DTKS, dapat mengunjungi situs resmi Dinas Sosial Kota Bekasi atau datang langsung ke kantor layanan terdekat.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.






































