Nasionalisme, Patriotisme dan Fosil Kepahlawanan

- Jurnalis

Kamis, 10 November 2022 - 10:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang tentara Inggris tengah beraksi di Surabaya pada November 1945. (IWM).

Seorang tentara Inggris tengah beraksi di Surabaya pada November 1945. (IWM).

Oleh: Yusuf Blegur

Betapa hebatnya merayakan hari pahlawan di tengah kondisi negara yang tengah diselimuti mentalitas penjahat dan penghianat.

Di masa lalu penjajahan melahirkan semangat pembebasan. Kini di alam kemerdekaan, kehidupan rakyat tak ubahnya seperti dalam zaman kolonial.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak ada lagi nasionalisme dan patriotisme, yang ada hanya bagaimana mengejar jabatan dan materi. Memiliki dan menikmati kekayaan harta benda secara berlebihan, untuk diri sendiri, keluarga dan kelompoknya yang tak habis hingga tujuh turunan.

Semakin banyak orang teriak saya Pancasila, semakin banyak bermunculan orang gila. Semakin banyak orang teriak saya NKRI semakin banyak orang tanpa nurani.

Saya cinta Indonesia hanyalah tipu daya. Saya cinta keberagaman hanyalah kedok keculasan. Semua hanyalah seolah-olah, semua hanyalah kamuflase.

Slogan keberadaban yang berbusa-busa diucapkan, tak pernah hadir dalam tindakan. Kebenaran dan keadilan telanjang dikangkangi kejahatan. Kemanusiaan telah kalah oleh maraknya perilaku kesetanan.

Kemungkaran seakan telah menjadi keharusan, terlebih bagi para penyelenggara negara. Kewenangan dan kesempatan menjadi modal besar yang melahirkan penyimpangan kebijakan.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Era Post-Truth: Mengungkap Fenomena Narasi Viral di Tengah Banjir Kota Bekasi
Mekanisme ‘Citizen Law Suit’ Terhadap Dugaan Pengoplosan BBM Pertamax
Bagaimana Kedudukan Aturan Retreat atau Orientasi Khusus untuk Kepala Daerah? Simak Penjelasannya
Majelis Hakim Berwenang Menyatakan Sidang Terbuka atau Tertutup dengan Pertimbangan Perlindungan Harkat dan Martabat Kemanusiaan
KNPI Visioner: Bersama Pemuda Mewujudkan Bekasi Keren
Menggali Konsep Diri Menurut Hurlock: Hubungan Antara Diri dan Lingkungan Sosial
Tantangan Sosiologi dalam Menyikapi Perubahan Perilaku Masyarakat di Era Digitalisasi
Feminisme di Era Digital, Kemenangan atau Tantangan Baru?

Berita Terkait

Kamis, 6 Maret 2025 - 05:19 WIB

Era Post-Truth: Mengungkap Fenomena Narasi Viral di Tengah Banjir Kota Bekasi

Senin, 3 Maret 2025 - 07:18 WIB

Mekanisme ‘Citizen Law Suit’ Terhadap Dugaan Pengoplosan BBM Pertamax

Minggu, 23 Februari 2025 - 22:59 WIB

Bagaimana Kedudukan Aturan Retreat atau Orientasi Khusus untuk Kepala Daerah? Simak Penjelasannya

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:41 WIB

Majelis Hakim Berwenang Menyatakan Sidang Terbuka atau Tertutup dengan Pertimbangan Perlindungan Harkat dan Martabat Kemanusiaan

Sabtu, 11 Januari 2025 - 14:42 WIB

KNPI Visioner: Bersama Pemuda Mewujudkan Bekasi Keren

Berita Terbaru

error: Content is protected !!