Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengumumkan bahwa proses normalisasi aliran sungai Kali Bekasi telah dimulai pada hari ini, Senin (10/03/2025).
Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang sebelumnya mengumpulkan empat kepala daerah di Jawa Barat untuk segera melakukan langkah-langkah konkret dalam penanganan banjir di Kota Bekasi.
Pada Jumat (07/03/2025), Gubernur Dedi Mulyadi menggelar rapat di Gedung Pemkot Bekasi yang dihadiri oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, Wali Kota Depok Supian Suri, dan Bupati Bogor Rudy Susmanto. Pertemuan ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah penanganan banjir yang lebih komprehensif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hari ini kita akan mulai turunkan alat-alat untuk pelaksanaan normalisasi Kali Bekasi. Tentu secara teknisnya akan dilakukan oleh para kepala dinas terkait,” kata Tri Adhianto saat ditemui di Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Senin (10/03/2025).
Tri menjelaskan bahwa normalisasi Kali Bekasi sudah dijadwalkan untuk dimulai, dan pelaksanaannya akan terus dipantau secara ketat. “Insya Allah, proses normalisasi sudah berlangsung pada hari ini,” tambahnya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyebut bahwa keempat pemerintah daerah yang berdekatan dengan aliran Kali Bekasi akan mengalokasikan dana sebesar Rp500 miliar untuk menyelesaikan masalah banjir secara menyeluruh.
Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor masing-masing sepakat mengalokasikan anggaran Rp100 miliar untuk pelaksanaan pengerukan sungai, sementara Provinsi Jawa Barat menyiapkan Rp200 miliar.
“Action-nya mulai hari Senin. Kita sudah menurunkan alat untuk melakukan pengerukan di muara Kali Bekasi, Kali Cileungsi, kemudian Kali Cikeas. Sehingga airnya tidak langsung lari ke sini (permukiman), tapi tertampung di situ (piran sungai),” jelas Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Selain pengerukan sungai, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto turut mengusulkan rencana kolaborasi dengan kepala daerah lain di Jawa Barat untuk memperluas Bendungan Koja hingga ke Kabupaten Bogor.
Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir jumlah air yang datang ke Kota Bekasi, terutama jika terjadi kiriman air hujan dari wilayah hulu.
“Kami akan memperluas Bendungan Koja yang saat ini hanya ada di Kota Bekasi. Nanti, bendungan tersebut juga akan diperluas hingga ke Kabupaten Bogor,” ujar Tri kepada wartawan di Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Jumat (07/03/2025).
Dengan tampungan yang lebih luas, diharapkan jumlah air yang datang ke Kota Bekasi dapat ditampung terlebih dahulu di Bendung Cikeas sebelum keluar ke pintu air di Bendung Koja.
“Sehingga dengan tampungan yang lebih luas, tentu akan dapat menampung jumlah air yang datang ke Kota Bekasi,” terangnya.
Tri Adhianto berharap pelaksanaan pengerukan dan perluasan bendungan dapat berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga risiko banjir di wilayah Bekasi, Bogor, dan Depok dapat diminimalisir secara signifikan.
Pemerintah Kota Bekasi akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat memberikan hasil yang optimal.
“Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan kapasitas sungai dan meminimalisir risiko banjir di masa mendatang. Kolaborasi antar daerah sangat penting untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif,” tutupnya.