KOTA BEKASI – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) memetakan sebanyak tiga wilayah di tingkat kecamatan di Kota Bekasi menjadi titik rawan longsor ketika tingginya intensitas curah hujan terjadi di Kota Bekasi.
Sekretaris DBMSDA Kota Bekasi Idi Sutanto mengatakan melalui analisa yang telah dilakukan pihaknya di tiga wilayah rawan longsor merupakan wilayah yang berdekatan langsung dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Jadi memang curah hujan tinggi, di tiga wilayah yang dianggap sebagai wilayah rawan longsor adalah Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Jatisampurna dan Kecamatan Pondok Melati,” ucap Idi kepada rakyatbekasi melalui sambungan telepon, Kamis (11/01/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyatakan, adapun Beberapa titik rawan longsor itu, kata Idi, dipetakan menjadi beberapa bagian seperti; Kecamatan Jatiasih yang kerap terjadi longsor dikarenakan berdekatan langsung dengan aliran Kali Cakung.
Sedangkan longsor di Kecamatan Jatisampurna, kata dia, terjadi di sekitaran area Perumahan Grand Citra. Kemudian untuk longsor di Kecamatan Pondok Melati, Idi tidak menjelaskan secara mendetail.
“Memang ada beberapa wilayah yang potensi longsor. Yang terbanyak ada di Jatiasih dan Jatisampurna. Jatiasih di Kali Cakung, kalo Jatisampurna di Perumahan Citra Grand,” jelas Idi.
Untuk antisipasi maupun penanganan longsor untuk are aliran Kali Cakung di wilayah Jatiasih, kata dia, DBMSDA telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) selaku pihak berwenang.
Sementara bila terjadi longsor di Perumahan Grand Citra, Kecamatan Jatisampurna, Idi mengatakan bahwa pihak pengembang selaku developer mau berusaha untuk melakukan penanganan secara mandiri.
“Di Kali Cakung kan kewenangannya ada di BBWSCC, kita koordinasi untuk segera ditangani. Kalau Jatisampurna di Perumahan Citra Grand, mereka (pihak pengembang) mau menangani. Kemarin kita koordinasi, kita arahkan mereka untuk penanganan, mereka mau (menangani) dari pihak mereka, udah aman. Kan ada kontribusi dari mereka, Perumahan Citra Grand dibenerin,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksanaan (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Enung Nurcholis menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada atas adanya potensi curah hujan tinggi yang mungkin tidak bisa diperkirakan.
“Kita memang selalu waspada, Kita harus siap siaga dalam kebencanaan ini. Mau bencana itu akibat metrologi, gempa atau banjir dan sebagainya, kita sudah siap,” terangnya.
Selain itu, dalam menyikapi potensi wilayah rawan bencana, Enung mengaku pihaknya telah melakukan pemetaan di beberapa lokasi, terutama di wilayah yang berdekatan dengan DAS menjadi salah satu faktornya.
“Kita sudah mapping bagi beberapa wilayah rawan bencana seperti Kecamatan Jatiasih, Pondok Gede, Bekasi Utara, Pondok Melati sama Rawalumbu (untuk di Pondok Hijau Permai), itu yang dianggap rawan dalam fokus kita.
Sebab wilayah tersebut merupakan daerah yang di antaranya berbatasan langsung dengan DAS,” tutupnya. (DAP)