Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi melaporkan bahwa 84.696 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah tercatat sejak awal tahun 2025 hingga akhir April. Data ini dihimpun dari fasilitas kesehatan (Faskes) pemerintah di tingkat Puskesmas.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Vevie Herawati, mengungkapkan bahwa kelompok usia produktif 19 hingga 59 tahun menjadi yang paling terdampak, dengan jumlah kasus mencapai 47.203.
“Baik itu dari faktor lingkungan seperti polusi udara, sanitasi yang buruk, dan kondisi perumahan yang tidak sehat. Maupun kelompok rentan, seperti anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah,” ujar Vevie saat dikonfirmasi oleh RakyatBekasi.com, Jumat (30/05/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, angka ISPA di Kota Bekasi mengalami sedikit penurunan. Tahun lalu, jumlah kasus mencapai 86.385, yang berarti terjadi penurunan sekitar 1.689 kasus.
Meski demikian, angka ini masih tergolong tinggi dan menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
Menurut data yang dihimpun, beberapa faktor utama yang menyebabkan tingginya kasus ISPA di Kota Bekasi antara lain:
- Polusi Udara: Kota Bekasi memiliki tingkat polusi udara yang cukup tinggi, terutama dari kendaraan bermotor dan industri.
- Sanitasi yang Buruk: Kurangnya akses terhadap air bersih dan sistem pembuangan limbah yang tidak memadai meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
- Kondisi Perumahan Tidak Sehat: Banyak warga yang tinggal di lingkungan padat penduduk dengan ventilasi yang buruk, sehingga meningkatkan paparan terhadap virus dan bakteri penyebab ISPA.
- Kelompok Rentan: Anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah lebih mudah terkena ISPA.
Dinkes Kota Bekasi telah mengupayakan beberapa langkah strategis untuk meminimalisir penyebaran ISPA di masyarakat. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:
- Imunisasi
Pemerintah terus mendorong program imunisasi untuk mencegah penyakit pernapasan yang dapat menyebabkan ISPA. Jenis imunisasi yang diberikan meliputi:- Campak
- HIB
- DPT
- PCV
- MMR
- Peningkatan Gizi
Masyarakat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terkena ISPA. - Kebiasaan Hidup Sehat
Dinkes Kota Bekasi juga mengedukasi masyarakat untuk menerapkan kebiasaan hidup sehat, seperti:- Mencuci tangan secara teratur
- Menghindari kebiasaan merokok
- Menggunakan masker saat berada di lingkungan berpolusi tinggi
- Pengawasan Lingkungan
Upaya lain yang dilakukan adalah mengawasi lingkungan untuk mengurangi risiko ISPA, seperti mengurangi polusi udara dan meningkatkan sanitasi yang lebih baik.
Kasus ISPA di Kota Bekasi masih menjadi perhatian serius, meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor lingkungan seperti polusi udara dan sanitasi yang buruk menjadi penyebab utama tingginya angka ISPA. Pemerintah terus berupaya melakukan berbagai langkah preventif, termasuk imunisasi, peningkatan gizi, edukasi kesehatan, dan pengawasan lingkungan.
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.