Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan melakukan Ramp Check terhadap seluruh bus di Terminal Induk Bekasi sebagai bagian dari persiapan untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Kepala Terminal Induk Bekasi, Hermawan, mengatakan bahwa kegiatan hari ini adalah bagian dari rangkaian persiapan angkutan Nataru yang dimulai sejak bulan November dan dilanjutkan dengan bergabungnya BPTJ.
“Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi selain administrasi, kami juga melakukan pengecekan teknis, baik itu pemecah kaca, ban, dan lain-lain,” ucap Hermawan kepada awak media, termasuk RakyatBekasi.com, saat ditemui di lokasi, Selasa (10/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hermawan menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan Ramp Check kali ini, terdapat sekitar 21 unit bus yang diperiksa.
Dari puluhan unit tersebut, tiga di antaranya tidak lolos pemeriksaan.
Alasan utamanya adalah penggunaan klakson bus telolet yang tidak diperkenankan.
“Sementara untuk yang hari ini kita pulangkan ada 2-3 bus yang notabene tidak layak untuk diberangkatkan. Tidak layak karena menggunakan klakson telolet, itu tidak boleh dan kami sarankan untuk dicopot secara mandiri. Jadi kami arahkan pulang ke bengkel agar dicopot,” sambungnya.
Hermawan menyebut bahwa pelaksanaan Ramp Check akan berlangsung selama empat hari ke depan.
Kegiatan ini termasuk dalam pra kesiapan angkutan Nataru sebelum masuk ke masa angkutan Nataru.
“Selanjutnya bagi kendaraan yang lolos uji, akan diberikan pemasangan stiker. Setelah dipasang dari sini, berarti kendaraan itu sudah siap untuk mengangkut penumpang Nataru. Jadi tidak perlu dicek lagi bilamana angkutan tersebut tiba di terminal lainnya karena sudah dicek,” pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan Ramp Check ini, diharapkan seluruh kendaraan yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang selama perayaan Natal dan Tahun Baru dapat terjaga kualitas dan keamanannya.
Dishub Kota Bekasi bersama BPTJ berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang selama periode Nataru.