Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai bakal mengakhiri polarisasi di Indonesia yang selama ini masih terjadi.
Hal ini dikatakan oleh Pemerhati sekaligus Pengamat Intelijen Surya Fermana.
“Menjelang Pemilu 2024 diperlukan sosok yang bisa menyudahi polarisasi. Airlangga adalah sosok yang mampu merangkul semua kalangan apalagi Partai Golkar punya track record sebagai partai pemersatu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya polarisasi atau terbelahnya masyarakat akan terus terjadi jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini diisi oleh tokoh-tokoh yang memiliki basis massa tidak berbeda dengan pemilihan sebelumnya.
Seperti halnya Ganjar Pranowo yang digambarkan sebagai tokoh dengan pendukung Jokowi terdahulu, serta Prabowo Subianto yang didukung barisan Aksi 212.
Jika tokoh-tokoh itu kembali dihembuskan maka polarisasi akan terus ada.
“Sejak Pilpres 2019 berakhir, polarisasi di masyarakat tetap terjadi, meski Prabowo dan Sandiaga Uno sudah bergabung dalam pemerintahan. Polarisasi yang terlalu lama dan makin tajam dapat berujung pada disintegrasi bangsa,” jelasnya.
Berbeda dengan sosok Airlangga, lanjutnya, yang dianggap dapat menyudahi polarisasi. Sehingga tinggal dibutuhkan sosok calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampingi Menko Bidang Perekonomian tersebut.
“Untuk menyempurnakan perdamaian dan stabilitas pasangan Airlangga yang cocok kalangan adalah dari kalangan militer. Tantangan Indonesia cukup berat ke depan menyelesaikan dampak COVID-19 dan gejolak geopolitik yang makin panas,” pungkasnya. (*)