Komposisi Kabinet Prabowo Akomodir Kepentingan Semua Pihak

- Jurnalis

Kamis, 17 Oktober 2024 - 08:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin malam (14/10/2024).

Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin malam (14/10/2024).

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana menilai susunan kabinet presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto mengakomodasi kepentingan banyak pihak, baik dari kalangan partai politik maupun yang di luar parpol.

Hal itu berdasarkan perkembangan pemanggilan calon-calon menteri dan wakil menteri (wamen) serta kepala badan di kabinet Prabowo yang menurutnya ada beberapa hal menarik.

“Pertama komposisi para calon menteri dan wamen yang akan menempati pos kementerian terlihat dari konstruksi politisi, profesional, pengusaha, akademisi, relawan pemenangan Prabowo Subianto yang tampaknya semua berkontribusi terhadap kemenangan pilpres,” tutur Aditya di Jakarta, dikutip Kamis (17/10/2024).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, kata dia, dari sisi koalisi parpol, terlihat porsi terbanyak berasal dari Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PAN.

Sementara parpol pendukung yang belakangan masuk sebagai bagian dari pemerintah tidak banyak, namun tetap terakomodasi kepentingannya.

Pengakomodasian kepentingan dari kalangan parpol pendukung ini tidak hanya di kementerian, namun juga ada di badan-badan dan lainnya, seperti BUMN.

“Ini menunjukkan ada peran dan kontribusi yang tentu terlihat berbeda dalam komposisi kabinet ke depan,” ujar Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting ini.

“Dari sisi relawan dan pendukung tim sukses juga relatif sama, namun kita tidak bisa menghitungnya berdasarkan jumlah porsi kursi di DPR-nya dalam konteks pembentukan kebijakan nantinya,” sambungnya.

Hanya saja, lanjut Aditya, peran relawan ini menunjukkan komitmen dari Prabowo-Gibran dalam bentuk kompensasi jerih payah mereka di pilpres lalu.

Selain itu, perhatian Prabowo terhadap kelompok artis dan aktivis dalam komposisi kabinet, menurutnya, perlu diapresiasi untuk menunjukkan bagaimana akomodasi terhadap kepentingan kelompok ini dapat dilakukan.

“Hanya saja tentu kita perlu menunggu bagaimana mereka bekerja dalam pembentukan kebijakan yang efektif dalam mencapai janji kampanye Prabowo lalu,” kata dia.

Terkait sejumlah nama menteri di era Presiden Jokowi yang disebut-sebut akan melanjutkan kembali pada posisi yang sama di kabinet Prabowo, Aditya menyebut hal ini menunjukkan adanya komunikasi intens antara presiden ke-7 dan presiden ke-8 tersebut.

“Adanya sejumlah nama menteri Jokowi yang diprediksi akan melanjutkan posisi yang sama, menunjukkan komunikasi yang intens dan kuat di antara Jokowi dan Prabowo memang ada belakangan ini. Tentu hal ini menyampaikan pesan (mengenai) isu keberlanjutan adalah penting dalam pemerintahan berikutnya,” terang Aditya.

Sebelumnya, politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait mengungkapkan Prabowo Subianto dalam menyusun kabinet lebih pada mencari tokoh atau sosok yang bisa diajak bekerja sama menjalankan roda pemerintahan periode 2024-2029.

Menurut mantan politikus PDI Perjuangan itu, Prabowo lebih memilih mengesampingkan latar belakang para calon menteri dan wakil menteri serta pimpinan badan untuk kepentingan negara.

“Ya tadi disampaikan Pak Prabowo itu mencari orang yang dapat bekerja sama dengan berbagai latar belakang yang berbeda, partai yang berbeda, profesional, juga akademisi,” kata Maruarar seusai menghadiri pembekalan perdana calon menteri di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu malam (16/10/2024).


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Peluang Emas! Kemnaker Resmi Buka Program Pemagangan Nasional 2025 Batch 2, Targetkan 80.000 Lulusan Baru
Hotline ‘Lapor Pak Purbaya’ Terima 28.390 Pengaduan dalam 9 Hari, Pelapor Harus Tahu Hal Ini
Nggak Usah Pakai Embel-embel dari Mata Air di Pegunungan, Ahli BRIN: Aqua Jangan Bohongi Konsumen
Sebut Coretax Seperti Buatan ‘Lulusan SMA’, Menkeu Purbaya Rekrut ‘White Hacker’ Ranking Dunia
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Air Aqua Subang dari Sumur Bor, Walhi: Itu Drama!
Fakta Baru Pesta Gay Surabaya: 29 dari 34 Peserta Positif HIV, Polisi Tahan Seluruh Tersangka
Resmi! Kemendikdasmen Tetapkan Bahasa Inggris Jadi Mata Pelajaran Wajib Kelas 3 SD Mulai 2027
Cara Pinjam Uang di Koperasi Merah Putih: Panduan Lengkap untuk Anggota dan Pengurus

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 06:43 WIB

Peluang Emas! Kemnaker Resmi Buka Program Pemagangan Nasional 2025 Batch 2, Targetkan 80.000 Lulusan Baru

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 10:21 WIB

Hotline ‘Lapor Pak Purbaya’ Terima 28.390 Pengaduan dalam 9 Hari, Pelapor Harus Tahu Hal Ini

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:53 WIB

Nggak Usah Pakai Embel-embel dari Mata Air di Pegunungan, Ahli BRIN: Aqua Jangan Bohongi Konsumen

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:04 WIB

Sebut Coretax Seperti Buatan ‘Lulusan SMA’, Menkeu Purbaya Rekrut ‘White Hacker’ Ranking Dunia

Jumat, 24 Oktober 2025 - 08:56 WIB

Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Air Aqua Subang dari Sumur Bor, Walhi: Itu Drama!

Berita Terbaru

Proses pengadaan sistem perpajakan Coretax (Core Tax Administration System) kini menuai sorotan tajam.

Parlementaria

Komisi XI DPR Desak BPK Audit Pengadaan Sistem Coretax

Senin, 27 Okt 2025 - 22:30 WIB

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca