BEKASI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi terus berupaya memperkuat infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan primer. Langkah strategis terbaru adalah penambahan satu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) baru di wilayah Jatiwaringin, yang akan melengkapi target pemerataan fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama di seluruh kelurahan.
Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan setiap warga memiliki akses yang lebih mudah dan cepat terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan bermutu.
Mendekatkan Layanan Kesehatan ke Masyarakat
Kepala Dinkes Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menjelaskan bahwa dengan beroperasinya Puskesmas Jatiwaringin, cita-cita untuk memiliki satu Puskesmas di setiap kelurahan akan segera terwujud.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kehadiran faskes baru ini diharapkan dapat memangkas jarak dan waktu tempuh warga untuk mendapatkan pelayanan medis.
“Harapannya tentu masyarakat makin dekat dengan pelayanan di tempat layanan primer terdekat. Karena kan sudah berbasis kelurahan, jadi akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di tingkat pertama bisa lebih mudah lagi,” ujar Satia kepada jurnalis rakyatbekasi.com saat dikonfirmasi, Kamis (11/09/2025).
Ia menegaskan, pemerataan akses ini merupakan fondasi utama dalam membangun masyarakat yang sehat dan produktif di Kota Bekasi.
Fokus pada Upaya Preventif dan Promotif
Satia menekankan bahwa peran Puskesmas tidak hanya terbatas pada pengobatan (kuratif), tetapi yang lebih utama adalah pada upaya pencegahan penyakit (preventif) dan promosi kesehatan (promotif). Puskesmas menjadi garda terdepan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak jatuh sakit.
“Kita selalu mendorong Puskesmas itu bisa terus meningkatkan mutunya, walaupun tetap dibatasi mereka adalah layanan tingkat pertama. Jadi lebih ke arah bagaimana masyarakat itu tidak menjadi sakit,” jelasnya.
Sistem rujukan berjenjang juga menjadi bagian dari strategi ini.
“Kalau pun ada pengobatan, sifatnya dasar. Nanti apabila tidak mampu, baru dirujuk ke rumah sakit, sehingga berjenjang,” tambah Satia.
Penguatan SDM Jadi Kunci Keberhasilan
Seiring dengan penambahan fasilitas fisik, Dinkes Kota Bekasi juga memberikan perhatian serius pada penguatan SDM kesehatan.
Menurut Satia, penambahan Puskesmas baru secara otomatis menuntut ketersediaan tenaga kesehatan yang memadai untuk memastikan pelayanan berjalan optimal.
“Kalau SDM makin banyak, tentu pelayanannya makin dibutuhkan lagi. Kemarin juga ada 700 tenaga perbantuan yang kita distribusi ke 53 Puskesmas,” sambungnya, merujuk pada upaya pemenuhan kebutuhan tenaga medis di lapangan.
Tantangan Manajerial Kepala Puskesmas
Di sisi lain, peran manajerial seorang Kepala Puskesmas (Kapus) dinilai sangat krusial. Seorang Kapus tidak hanya bertanggung jawab atas urusan medis, tetapi juga harus mampu mengelola seluruh operasional faskes secara efisien.
“Kapus itu kan sifatnya manajerial, bagaimana mereka bisa mengembangkan Puskesmasnya dalam memberikan pelayanan. Dari pagi sampai sore ada layanan dalam gedung, luar gedung, bahkan kasus insidentil,” terangnya.
Oleh karena itu, kemampuan seorang Kepala Puskesmas untuk memanajemen seluruh sumber daya menjadi penentu utama dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bekasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang pemerataan fasilitas kesehatan di Kota Bekasi? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah ini.
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.