Perluas Jangkauan Layanan, Dinkes Kota Bekasi Targetkan Setiap Kelurahan Miliki Puskesmas

- Jurnalis

Kamis, 11 September 2025 - 15:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinkes Kota Bekasi, drh. Satia Sriwijayanti Anggraini, M.M.

Kepala Dinkes Kota Bekasi, drh. Satia Sriwijayanti Anggraini, M.M.

BEKASI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi terus berupaya memperkuat infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan primer. Langkah strategis terbaru adalah penambahan satu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) baru di wilayah Jatiwaringin, yang akan melengkapi target pemerataan fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama di seluruh kelurahan.

​Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan setiap warga memiliki akses yang lebih mudah dan cepat terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan bermutu.

Mendekatkan Layanan Kesehatan ke Masyarakat

Kepala Dinkes Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menjelaskan bahwa dengan beroperasinya Puskesmas Jatiwaringin, cita-cita untuk memiliki satu Puskesmas di setiap kelurahan akan segera terwujud.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kehadiran faskes baru ini diharapkan dapat memangkas jarak dan waktu tempuh warga untuk mendapatkan pelayanan medis.

“Harapannya tentu masyarakat makin dekat dengan pelayanan di tempat layanan primer terdekat. Karena kan sudah berbasis kelurahan, jadi akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di tingkat pertama bisa lebih mudah lagi,” ujar Satia kepada jurnalis rakyatbekasi.com saat dikonfirmasi, Kamis (11/09/2025).

​Ia menegaskan, pemerataan akses ini merupakan fondasi utama dalam membangun masyarakat yang sehat dan produktif di Kota Bekasi.

Fokus pada Upaya Preventif dan Promotif

​Satia menekankan bahwa peran Puskesmas tidak hanya terbatas pada pengobatan (kuratif), tetapi yang lebih utama adalah pada upaya pencegahan penyakit (preventif) dan promosi kesehatan (promotif). Puskesmas menjadi garda terdepan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak jatuh sakit.

​“Kita selalu mendorong Puskesmas itu bisa terus meningkatkan mutunya, walaupun tetap dibatasi mereka adalah layanan tingkat pertama. Jadi lebih ke arah bagaimana masyarakat itu tidak menjadi sakit,” jelasnya.

Sistem rujukan berjenjang juga menjadi bagian dari strategi ini.

“Kalau pun ada pengobatan, sifatnya dasar. Nanti apabila tidak mampu, baru dirujuk ke rumah sakit, sehingga berjenjang,” tambah Satia.

Penguatan SDM Jadi Kunci Keberhasilan

Seiring dengan penambahan fasilitas fisik, Dinkes Kota Bekasi juga memberikan perhatian serius pada penguatan SDM kesehatan.

Menurut Satia, penambahan Puskesmas baru secara otomatis menuntut ketersediaan tenaga kesehatan yang memadai untuk memastikan pelayanan berjalan optimal.

​“Kalau SDM makin banyak, tentu pelayanannya makin dibutuhkan lagi. Kemarin juga ada 700 tenaga perbantuan yang kita distribusi ke 53 Puskesmas,” sambungnya, merujuk pada upaya pemenuhan kebutuhan tenaga medis di lapangan.

Tantangan Manajerial Kepala Puskesmas

​Di sisi lain, peran manajerial seorang Kepala Puskesmas (Kapus) dinilai sangat krusial. Seorang Kapus tidak hanya bertanggung jawab atas urusan medis, tetapi juga harus mampu mengelola seluruh operasional faskes secara efisien.

​“Kapus itu kan sifatnya manajerial, bagaimana mereka bisa mengembangkan Puskesmasnya dalam memberikan pelayanan. Dari pagi sampai sore ada layanan dalam gedung, luar gedung, bahkan kasus insidentil,” terangnya.

​Oleh karena itu, kemampuan seorang Kepala Puskesmas untuk memanajemen seluruh sumber daya menjadi penentu utama dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Bekasi.

Bagaimana pendapat Anda tentang pemerataan fasilitas kesehatan di Kota Bekasi? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah ini.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkot Bekasi dan Kejari Teken PKS Integritas Pendampingan Hukum Lima BUMD
Wali Kota Bekasi: Dana Rp1,7 Triliun di RKUD Bukan Mengendap, Ini Penyebabnya
Andri Andreas Saragih Pimpin Pemuda Katolik Kota Bekasi 2025-2028, Usung Misi Akselerasi Organisasi
Beredar Video Banjir Viral di Cipendawa Baru, Wali Kota Bekasi Pastikan Hoaks
Disperkimtan: Pembebasan Lahan PLTSa Kota Bekasi Tak Gusur Rumah Warga
Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja
Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?
Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 14:22 WIB

Pemkot Bekasi dan Kejari Teken PKS Integritas Pendampingan Hukum Lima BUMD

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:41 WIB

Wali Kota Bekasi: Dana Rp1,7 Triliun di RKUD Bukan Mengendap, Ini Penyebabnya

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:09 WIB

Andri Andreas Saragih Pimpin Pemuda Katolik Kota Bekasi 2025-2028, Usung Misi Akselerasi Organisasi

Senin, 27 Oktober 2025 - 11:34 WIB

Beredar Video Banjir Viral di Cipendawa Baru, Wali Kota Bekasi Pastikan Hoaks

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja

Berita Terbaru

Proses pengadaan sistem perpajakan Coretax (Core Tax Administration System) kini menuai sorotan tajam.

Parlementaria

Komisi XI DPR Desak BPK Audit Pengadaan Sistem Coretax

Senin, 27 Okt 2025 - 22:30 WIB

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca