BEKASI – UPTD Puskesmas Perumnas 2 Bekasi menunjukkan komitmen luar biasa dalam penanganan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Bekasi. Atas dedikasinya, fasilitas kesehatan ini berhasil meraih empat penghargaan bergengsi sekaligus dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, yang menyoroti keberhasilannya sebagai layanan kesehatan dengan jumlah pasien HIV terbanyak yang dilayani secara komprehensif.
Dokter Penanggung Jawab Layanan (PDP) HIV di UPTD Puskesmas Perumnas 2 Bekasi, dr. Siti Komariah, mengungkapkan bahwa pencapaian ini adalah buah dari kerja keras seluruh tim dalam meningkatkan akses layanan HIV yang komprehensif.
“UPTD Puskesmas Perumnas 2 Bekasi mendapatkan empat penghargaan dari Dinkes Kota Bekasi dengan beberapa kategori penanganan kasus HIV. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar dr. Siti.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Empat Kategori Penghargaan Bergengsi
Penghargaan ini mengukuhkan posisi Puskesmas Perumnas 2 sebagai salah satu ujung tombak layanan HIV di Kota Bekasi. Keempat penghargaan tersebut mencakup berbagai aspek krusial dalam penanganan HIV/AIDS:
1. Jumlah Pasien HIV Terbanyak yang Dilayani (Semester 1)
Menunjukkan tingginya kepercayaan pasien dan kapasitas puskesmas dalam mengelola pasien ODHIV (Orang dengan HIV).
2. Capaian Pasien ODHIV dengan ART (Antiretroviral Therapy) Aktif Terbanyak
Ini adalah indikator kunci keberhasilan pengobatan, di mana pasien secara aktif dan rutin menjalani terapi ARV untuk menekan virus.
3. Capaian Tertinggi Inisiasi PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis)
Penghargaan untuk keberhasilan program pencegahan, di mana PrEP (obat pencegahan HIV) diberikan kepada populasi berisiko atau pasien baru yang membutuhkan akses pencegahan.
4. Capaian Tertinggi Tes Indeks Notifikasi Pasangan (Index Testing)
Menggarisbawahi kesuksesan puskesmas dalam melakukan contact tracing, yaitu mengajak dan memeriksa pasangan dari pasien HIV yang terkonfirmasi positif untuk memutus mata rantai penularan.
Tantangan Utama: Melawan Stigma dan Diskriminasi
Di balik capaian yang menggembirakan ini, dr. Siti Komariah tidak memungkiri bahwa tantangan terbesar dalam penanganan HIV di Bekasi masih berkutat pada stigma dan diskriminasi di tengah masyarakat.
Stigma negatif ini seringkali menghalangi individu atau kelompok berisiko untuk mengakses layanan kesehatan.
“Banyak pasien yang masih takut untuk datang ke fasilitas kesehatan atau membawa pasangannya untuk diperiksa. Stigma ini menjadi tantangan utama yang harus kami hadapi,” jelasnya.
Strategi Layanan HIV: Ramah, Bersahabat, dan Tanpa Diskriminasi
Untuk menjawab tantangan tersebut, Puskesmas Perumnas 2 mengedepankan pendekatan layanan yang berfokus pada pasien.
Pihaknya berkomitmen menyediakan pelayanan yang ramah, bersahabat, serta sepenuhnya mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan HIV tanpa diskriminasi.
”Puskesmas Perumnas 2 terus memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan edukasi menyeluruh tentang pentingnya pengobatan ARV (Antiretroviral),” sambung dr. Siti.
Kunci Sukses Pengobatan ARV
Ia menjelaskan bahwa ARV berfungsi menekan jumlah virus HIV dalam darah hingga ke level tidak terdeteksi (Undetectable). Ketika tidak terdeteksi, imunitas pasien dapat meningkat dan risiko penularan ke orang lain (termasuk pasangan) menjadi sangat kecil, sejalan dengan kampanye U=U (Undetectable = Untransmittable).
“Pengobatan ARV harus dikonsumsi secara teratur dan konsisten seumur hidup. Keberhasilannya dipantau melalui tes viral load minimal enam bulan setelah pengobatan dimulai, dan selanjutnya dilakukan setiap tahun,” tegasnya.
Seluruh proses ini, mulai dari data notifikasi pasangan hingga capaian layanan HIV, dikelola secara profesional dan terintegrasi melalui sistem aplikasi di bawah pengawasan ketat Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Keberhasilan Puskesmas Perumnas 2 ini diharapkan dapat menjadi model bagi fasilitas kesehatan lain dalam upaya eliminasi HIV/AIDS di Kota Bekasi pada masa mendatang.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




































