Sepuluh Pelat Tembaga Monumen Perjuangan Kali Bekasi Raib, Disparbud Klaim Sudah Lakukan Pengawasan

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 11:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah pelat tembaga yang merupakan bagian dari Monumen Perjuangan Kali Bekasi di Jalan Ir H Juanda, Bekasi Selatan hilang dicuri oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Sejumlah pelat tembaga yang merupakan bagian dari Monumen Perjuangan Kali Bekasi di Jalan Ir H Juanda, Bekasi Selatan hilang dicuri oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Monumen Perjuangan Kali Bekasi yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Selatan, mengalami perusakan serius setelah sejumlah pelat tembaga bersejarah dicuri oleh oknum tak bertanggung jawab. Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus pengabaian terhadap cagar budaya di Kota Bekasi.

Pantauan di lokasi pada Jumat pagi (20/06/2025) menunjukkan kondisi memprihatinkan: bagian bawah monumen terlihat bolong, pagar terkunci rapat, dan tidak ada petugas yang berjaga.

Setidaknya sepuluh pelat tembaga yang menjadi bagian integral dari monumen tersebut dilaporkan hilang tanpa jejak.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Monumen Simbol Perjuangan dan Rekonsiliasi

Monumen ini dibangun untuk mengenang tragedi 19 Oktober 1945, ketika 90 tentara Jepang dibantai oleh warga Bekasi setelah menolak menyerahkan senjata, meskipun sebelumnya telah dibebaskan oleh tentara Republik.

Tragedi berdarah ini kemudian diredam melalui upaya damai oleh Presiden Soekarno dan Kepala Kepolisian pertama, Jenderal R.S. Soekanto.

Sebagai bentuk rekonsiliasi dan penghormatan terhadap sejarah, monumen ini dibangun dengan dukungan Pemerintah Jepang dan Pemerintah Kota Bekasi.

Pembangunannya dimulai pada 1 Juni 1991 dan diresmikan pada 23 Agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, Raden Nana Nuriana. Biaya pembangunannya mencapai miliaran rupiah.

Dugaan Pencurian Terencana lantaran Minimnya Pengawasan

Menurut warga sekitar, pencurian ini diduga kuat dilakukan secara terencana. Di lokasi ditemukan alat berupa pahat yang diduga digunakan untuk mencongkel pelat tembaga dari monumen.

“Setidaknya ada sepuluh pelat yang hilang. Sepertinya memang sudah direncanakan. Tempat ini dibiarkan tanpa penjagaan, jadi pelaku bebas mencuri.” ungkap salah satu warga Bambang Hartoyo.

Hal senada disampaikan Asep Sukarya dari Masyarakat Peduli Cagar Budaya Bekasi. Ia menilai lemahnya pengawasan dan perawatan terhadap situs sejarah menjadi penyebab utama kerusakan ini.

“Bekasi dikenal sebagai Kota Patriot dan Kota Perjuangan. Seharusnya kita lebih serius menjaga situs-situs bersejarah seperti ini,” tegas Asep.

Respons Pemerintah Daerah Masih Minim

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi, Maja Yusirwan, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring dan evaluasi beberapa minggu sebelumnya. Namun, hingga kini belum ada kejelasan apakah kasus ini akan dilaporkan ke pihak berwajib.

“Kehilangan pelat tembaga sudah menjadi perhatian kami untuk perlindungan dan pemeliharaan,” ujar Maja kepada rakyatbekasi.com melalui pesan singkat.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya belum mengetahui siapa pelaku perusakan tersebut, dan belum memberikan keterangan lanjutan terkait langkah hukum yang akan diambil.

“Info dari yang biasa nunggu di kawasan tersebut, tidak mengetahui oknum yang melakukan pengrusakan obyek tersebut,” sambung Maja.

Ketika ditanyakan apakah Disparbud Kota Bekasi akan melakukan pelaporan ke pihak berwajib, Maja, belum memberikan respon ataupun keterangan lanjutan.

Seruan Perlindungan Cagar Budaya

Kondisi ini memicu keprihatinan masyarakat dan komunitas sejarah. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah konkret, seperti:

  • Pemasangan kamera pengawas (CCTV)
  • Penjagaan rutin oleh petugas
  • Sosialisasi pentingnya pelestarian cagar budaya
  • Penegakan hukum terhadap pelaku perusakan

Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan situs-situs sejarah lain di Bekasi akan mengalami nasib serupa.

Mari jaga warisan sejarah kita! Laporkan tindakan perusakan cagar budaya ke pihak berwenang dan dorong pemerintah untuk memperkuat perlindungan situs bersejarah.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja
Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?
Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot
Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya
Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC
Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah
Atasi Kabel FO Semrawut, PT Mitra Patriot Pimpin Proyek Ducting Kota Bekasi Senilai Rp 200 Miliar

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:06 WIB

Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca